Cinta Dan Pacaran Di Kala Remaja?
Apa itu cinta? Perasaan menyerupai apa itu cinta? Apakah anda pernah mencicipi perasaan tersebut? Setelah 18 tahun menjomblo, gue balasannya pernah mencicipi yang namanya cinta, atau cinta-cintaan hahaha. Mungkin gue bukan menyerupai lelaki lainnya yang udah pernah pacaran dari SMP, atau bahkan SD. Gue itu orangnya gak gampang untuk jatuh cinta, tapi gak mahir juga buat PDKT (Pendekatan), mungkin gara-gara ini ya gue jadi susah sanggup pacar. Tapi, sesudah perjuangan keras mempelajari wacana perempuan selama 18 tahun, balasannya gue sanggup mampu pacar juga. Walaupun sayangnya, pacaran gue cuman sanggup bertahan 1 bulan aja (hasil sama kerja kerasnya gak sebanding ya?).
Pacaran gue sanggup dibilang cepat, soalnya jaman kini pacaran itu sanggup hingga setahun, dua tahunan lebih. Tapi gak apa-apa, yang penting pacaran gue gak terlalu cepat juga kandasnya, tidak mengecewakan bertahan hingga aniv 1 bulan hehe. Nah, dari pacaran tersebut, gue jadi sanggup pengalaman banyak selain wacana wanita, juga wacana cinta, dan dari pacaran 1 bulan itu, gue sanggup menilai diri gue, jikalau gue belum benar-benar mengalami, mengerti dan sanggup menunjukkan cinta yang sebenarnya. Namanya juga anak SMA, cintanya cuman cinta-cintaan alias cinta monyet.
Padahal selama ini, gue yang udah berusaha mengerti wacana arti cinta itu apa, dengan cara banyak baca quote-quote wacana cinta dan status-status galau teman-teman gue. Tapi ternyata belum ngerti juga gue wacana cinta itu apa. Gue mungkin cuman sanggup berkhayal aja wacana indahnya cinta itu, tapi gue pikir gue belum siap untuk mencicipi cinta yang sesungguhnya. Karena cinta itu bukan cuman manis-manis aja, tapi juga ada pahitnya, dan gue rasa gue belum siap buat nerima kepingan pahit tersebut.
Kaprikornus cinta yang biasanya terjadi di kalangan cukup umur itu biasanya cuman cinta monyet, maksudnya pacaran yang gak serius alias belum mempersiapkan hingga ke jenjang pernikahan. Tapi sayangnya jaman sekarang, cinta-cintaan di antara para cukup umur walaupun gak serius tapi udah ngelakuin hal-hal "serius" *miris ya?. Kaprikornus cinta monyet itu yaitu istilah informal yang berarti perasaan cinta yang terjadi antara sepasang anak muda yang masih dalam masa remaja. Cinta monyet juga dikenal dengan "crush" alias naksir. Tapi kini remaja-remaja, bahkan belum dewasa telah salah pengertian mengenai cinta monyet dengan cinta yang sebenarnya.
Gue aneka macam melihat remaja-remaja yang masih ababil sudah ikut tergoda dengan salah pengertian wacana cinta. Jadinya para cukup umur itu bertingkah berlebihan dalam menghadapi hal tersebut yang semestinya belum harus mereka rasakan. Salah satu dampaknya yaitu menciptakan mereka depresi atau bahasa gaulnya galau. Remaja yang seharusnya pusing dan stress gara-gara pelajaran di sekolah, malah stress gara-gara cinta. Selain itu, efek lainnya yaitu sanggup memicu terjadinya free sex atau seks bebas.
Sebenarnya cinta itu bukan hanya sekedar bersenang-senang berduaan, perhatian, sayang-sayangan dll. Cinta itu juga soal tanggung jawab, berkorban, dan mengupayakan untuk menciptakan diri menjadi lebih baik. Gue bukannya sok tahu atau gimana, tapi itu yang orang bau tanah gue bilang ke gue. Selain itu, dari quote-quote wacana cinta juga menyampaikan hal yang serupa. Cuman sayangnya, jikalau berdasarkan gue, cukup umur itu belum siap untuk menanggung yang namanya perasaan cinta tersebut. Karena tanggung jawab dan resikonya sanggup dibilang besar.
Gue udah banyak bertanya dengan orang-orang yang lebih bau tanah dari gue dan kesimpulannya memang cukup umur belum semestinya pacaran, alasannya takutnya salah paham mengenai cinta, dan sanggup menunjukkan efek yang tidak bagus. Karena itu kebanyakan orang bau tanah gak mengizinkan anaknya untuk pacaran di masa sekolah. Terus, kapan waktu yang sempurna untuk mengasihi lawan jenis? Tentu saja dikala kita sudah mengerti wacana arti cinta yang sesungguhnya. Lalu, bagaimana kita tahu wacana cinta yang sesungguhnya? Tentu saja dengan banyak bertanya kepada orang tua.
Makanya kita harus ingat, jikalau tujuan kita ke sekolah itu untuk belajar, bukan untuk pacaran. Para orang bau tanah niscaya sudah sering menyampaikan hal itu. Karena mereka tahu efek dari cinta-cintaan di masa cukup umur itu tidak elok bagi masa depan diri para remaja. Kita para cukup umur juga masih punya kewajiban untuk membanggakan orang bau tanah kita. Jangan membiarkan cinta di masa cukup umur menghalangi tujuan utama yaitu, berguru untuk sanggup menggapai harapan dan menjadi orang sukses.
"Nanti jikalau udah sukses, cinta akan tiba sendiri menghampiri kita." - Orang Tua