Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Koleksi Pantun Nasehat Orang Renta Kepada Anaknya Tercinta

Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya. Inilah pantun nasehat. Dari orang bau tanah untuk anaknya.

Orang bau tanah sering memberi nasehat. Memberi pengarahan kepada putra-putrinya. Bukan lantaran apa-apa. Tetapi supaya anaknya menjadi lebih baik.

Nasehat bukan tanda kebencian. Justru merupakan kasih sayang. Dengan nasehat anak berguru lebih cepat.

Nasehat biasanya tiba dari pengalaman. Entah pengalaman baik ataupun buruk.

Orang bau tanah tidak ingin anaknya mengalami hal buruk. Misalnya ada orang bau tanah menyesal lantaran ketika kecil malas belajar.

Sehingga hidupnya susah. Ia harus bekerja keras.

Ada pula nasehat disiplin. Mendidik anak supaya teratur. Disiplin merupakan kunci sukses.

Oleh lantaran itu orang bau tanah ingin anaknya disiplin. Tujuannya semoga anak hidup sukses.

 Tetapi supaya anaknya menjadi lebih baik Koleksi Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Tercinta
Banyak-banyak membaca buku semoga kalbu terisi ilmu.


Pantun Orang Tua Bertemakan Agama

Besar tubuh anaconda,
ular besar hidup di rawa.
Dengarlah wahai ananda,
pantun nasehat orang tua.

Benih padi mari ditabur,
pada sawah tanah subur.
Pantun warisan leluhur,
banyak nasehat indah menghibur.

Asam asam buah belimbing,
walau asam tolong petikan.
Nasehat sebagai pembimbing,
untuk hidup di masa depan.

Tulis syair dengan pena,
sayang habis tinta hitamnya.
Agar engkau bijaksana,
jalani hidup di dunia.

Nasehat Tentang Akhlak Kepada Tuhan

Banyak cabang banyak dahan,
hanya ambil di pucuk saja.
Banyak insan menyembah Tuhan,
sembah hanya Tuhan Yang Esa.
Merah warna ikan lohan,
ikan patin menciptakan onar.
Jangan pernah memberi sembahan,
selain kepada Tuhan yang benar.
Terlihat cahaya pada dahi,
senyum manis menghiasi.
Syirik hendaknya dijauhi,
itulah tanda keyakinan di hati.
Jika ada binatang panda,
jangan pernah ganggu dia.
Jika ada keyakinan di dada,
hidup ini akan bahagia.
Memang indah kerikil permata,
mencarinya tubuh sengsara.
Dekat kepada Sang Pencipta,
dunia darul abadi pasti sejahtera.
Melati melur tumbuh rendah,
disirami dipupuk sudah.
Didik hati untuk ibadah,
semoga hidup semakin mudah.
Putih kertas tiada nodanya,
mengambil air dengan timba.
Cintai Allah di atas segalanya,
itulah tanda baiknya hamba.
Bunga mekar dipetik jangan,
semoga terjaga keindahan.
Turuti perintah jauhi larangan,
niat tulus mengharap keridhaan.

Nasehat Akhlak Kepada Sesama

Sesama insan harus tolong menolong. Selain itu kita harus rendah hati. Jangan hingga sombong.

Jika hidup harmoni sesama manusia, terciptalah kebahagiaan.

Indah senja amat berkesan,
bangau terbang sayap berkepakan.
Rendah hati di hadapan insan,
sombong takabur dijauhkan.

Siapa membawa pisau belati,
bawalah dengan hati-hati.
Siapa yang rendah hati,
itulah insan yang berbudi.

Pagi hari sarapan ketan,
dengan kelapa ketan dimakan.
Iri dengki bisikan setan,
segala godaan usah diturutkan.

Karang kawasan bermain ikan,
sayang karang banyak dihancurkan.
Bantu membantu dalam kebaikan,
dalam Kitabullah diperintahkan.

Jangan kumbang dijolokan,
walau hanya untuk mainan.
Jangan membantu dalam keburukan,
lantaran berujung pada penyesalan.

Benih mari kita semaikan,
untuk dibawa ke negeri Jepang.
Sholat segera ditunaikan,
hati hening dadapun lapang.

Daun pandan bumbu ikan,
bumbu ada di atas nampan.
Puasa ramadhan kita jalankan,
beroleh senang di masa depan.

Sungguh indah kota Mekah,
kota bau tanah banyak berkah.
Rajin-rajin bersedekah,
rezeki akan berkah melimpah.

Ambil arang dari rawa,
pergi jauh naik kuda.
Hormati orang lebih tua,
sayangi yang lebih muda.

Lambat jalan kura-kura,
tempurung besar hilang kepala.
Hidup di dunia sementara,
banyak-banyak mencari pahala.

Nasehat Tentang Akhlak Kepada Alam

 Tetapi supaya anaknya menjadi lebih baik Koleksi Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Tercinta
Nasehat indah dari orang bau tanah yang mengasihi putra putrinya. 

Pulau terpisah oleh selat,
tiba burung iring-iringan.
Dalam kitab sudah tercatat,
berbuat oke pada lingkungan.
Aneka rupa warna balon,
Pohon kelapa batangnya lurus.
Siapa yang menanam pohon,
sanggup pahala terus menerus.
Pergi ke pasar beli sayuran,
beli juga sedikit pepesan.
Jangan merusak alam lingkungan,
itulah perintah bagi setiap insan.
Burung dara terbang melayang,
lincah terbang badannya ringan.
Kepada binatang mesti sayang,
disiksa tentunya jangan.
Tatap langit terlihat awan,
pohon beringin besar di dahan.
Siapa memberi makan hewan,
pasti menerima kasih Tuhan.
Jika ikan di dalam kolam,
akan susah mencari makan.
Jika kita rusakan alam,
bala petaka akan diturunkan.

Nasehat Orang Tua Tentang Rajin Belajar

Ilmu mempunyai kedudukan penting. Apalagi dalam agama Islam. Orang berakal laksana purnama di antara bintang.

Orang berakal lebih utama daripada hebat ibadah.

Betapa pentingnya ilmu. Terlebih ilmu agama. Dengannya kita terjaga. Kita mengetahui masa depan.

 Tetapi supaya anaknya menjadi lebih baik Koleksi Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Tercinta
Ilmu sebelum amal. Berilmu sangat penting sebelum beramal. 

Kita semakin perlu terhadap ilmu. Terutama di zaman final mirip sekarang.

Itulah sebabnya. Kini kita pelajari juga pantun nasehat orang bau tanah untuk anaknya. Khususnya dengan ilmu sebagai temanya.

Angit Barat bergelora,
tumbang bunga serta merta.
Ilmu mirip berkas cahaya,
menerangi kehidupan kita.
Minum jamu sehatkan raga,
makan buah sehatkan mata.
Kumpulkan ilmu dalam dada,
amalkan ia di kehidupan nyata.
Ikan sepat dalam pemilar,
ambil jambu pakai gantar.
Ilmu didapat dengan belajar,
semakin berguru semakin pintar.
Apa tanda kembang merekah,
sangat harum di penciuman.
Apa tanda ilmunya berkah,
semakin bersahabat dengan Tuhan.
Memohon maaf bila salah,
luka di hati sanggup sembuh.
Rajin berguru di sekolah,
rasa malas dibuang jauh.
Buat pagar tergigit lintah,
lintah suka menghisap darah.
Tekun berguru jangan menyerah,
ilmu didapat hiduppun berkah.
Prajurit tiba untuk melapor,
tiba sendiri tak diminta.
Ilmu laksana api obor,
penerang di jalan gelap gulita.
Putih-putih bunga melati,
kumbang tiba tak kelahi.
Menuntut ilmu hati-hati,
luruskan niat lantaran Illahi.
Baju usang sudah kumal,
padahal dulu terlihat mewah.
Kalau ilmu tanpa amal,
laksana pohon tanpa buah.
Kemumu tumbuh di tanah darat,
bukan di tanah banyak airnya.
Ilmu dicari lantaran akhirat,
bukan lantaran mencari dunia.
Lama bekerja kepala penat,
lebih baik beristirahat.
Mencari ilmu salah niat,
pasti rugi di akhirat.


Kumpulan Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya

Inilah banyak sekali kumpulan pantun nasehat untuk anak. Semoga dengan membaca pantun ini banyak kebaikan di dapat. Jangan pula lewatkan pantun perihal menjaga kebersihan lingkungan.

 Tetapi supaya anaknya menjadi lebih baik Koleksi Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Tercinta
Pantun untuk belum dewasa semoga rajin belajar. 


Pantun berasal dari kata “penuntun.” Tujuannya untuk menuntun manusia. Yakni menuntun ke jalan yang benar.

Hati-hati main di taman,
taman banyak kumbang lebahnya.
Hati-hati dalam berteman,
pilih sobat berakhlak mulia.

Bekerja sehari tubuh lelah,
baca puisi indah irama.
Bila engkau masih sekolah,
berguru yakni kiprah utama.

Timun mentah mirip labu,
dalam pasar jua bertemu.
Taati perintah ayah Ibu,
supaya berkah jalan hidupmu.

Badan berair tak terasa,
gerimis turun tergesah-gesah.
Bila susah engkau rasa,
banyak taubat tinggalkan dosa.

Jalan lambat siput di kiri,
kancil lari sampaihlah sudah.
Dosa menghambat jalan rezeki,
jauhi dosa rezekipun mudah.

Air kelapa lezat rasanya,
walau berair amat senangnya.
Barang siapa dunia cita-citanya,
pasti susah jalan hidupnya.

Lihat indah bunga setanggi,
setanggi dari arah Utara.
Jika dunia puncak tertinggi,
pasti sengsara jiwa dan raga.

Benteng kerikil tak kan goyah,
walau diserang banyak sekali arah.
Sediakan waktu untuk ibadah,
dunia kan tiba tanpa berpayah.

Dari Barat ke Utara,
dengan kompas lihat arahnya.
Kehidupan mirip samudra,
dirimu laksana perahunya.

Putri anggun ciptakan tembang,
kala ratu berwajah muram.
Banyak ombak dan gelombang,
hati-hati jangan karam.

Pantun Nasehat Untuk Anak Perempuan

Mendidik anak perempuan berpahala besar. Pahalanya surga. Mendidiknya mesti penuh kasih sayang.

Dididik dengan lemah lembut. Diberi pola dan teladan. Saat ia merasa disayang, ia akan memahami maksud nasehat.

Bukan untuk menyalahkan. Nasehat merupakan bukti kasih sayang. Dan inilah pantun nasehat orang bau tanah kepada anaknya. Terutama anak perempuan.

Awas paku tajam ujungnya,
peninggalan bangsa Belanda.
Duhai putriku permata jiwa,
dengarlah nasehat dari Bunda.

Pagi hari tiba kabut,
hanya di desa bukan di kota.
Jadilah perempuan yang lembut,
tampak anggun dilihat mata.

Burung bulbul dalam sangkar,
kini kicaunya mulai kurang.
Jadilah perempuan yang tegar,
lebih berpengaruh dari karang.

Pulau Jawa banyak kweni,
rasanya asam amat kecut.
Dalam jiwa bersifat pemberani,
berlindung dari sifat pengecut.

Rajin membaca kitabullah,
hawa nafsu akan takluk.
Berdoa tulus kepada Allah,
jangan meminta kepada makhluk.

Berbuat baik pada kawan,
saling membantu dalam pertemanan.
Didiklah diri menjadi dermawan,
Itulah tanda dari keimanan.

Pantun Nasehat Untuk Anak Laki-Laki

Mendidik anak merupakan hal mulia. Entah anak perempuan ataupun laki-laki.

Anak yakni anugerah. Anak juga merupakan amanah. Orang bau tanah harus mendidiknya.

Memenuhi kebutuhannya merupakan kewajiban. Terlebih kebutuhan akan pendidikan. Seperti terlihat dalam pantun nasehat perihal pentingnya pendidikan.

Di bawah ini merupakan pola pantun nasehat orang bau tanah untuk anak laki-lakinya.

Keras sekali kayu jati,
bukit tinggi tetap didaki.
Berani sudahlah pasti,
itulah watak anak laki-laki.
Jatijajar kawasan kompeni,
perjanjian dibentuk tak ditepati.
Tekun berguru sejak dini,
persiapan untuk esok nanti.
Rumah dari kayu ulin,
sudah dibangun tegak berdiri.
Latihlah diri berdisiplin,
tegas pada diri sendiri.
Kayu tumbang jatuh menimpa,
hujan deras sangat lama.
Kitabullah jangan dilupa,
pelajari dengan seksama.
Jalan-jalan ke Kota Padang,
lihat kolam airnya jernih.
Dunia ini yakni ladang,
banyak-banyak menabur benih.
Kota Padang ada di Barat,
jalannya jauh awas tersesat.
Dunia yakni ladang akhirat,
hidup di dunia hanya sesaat.
Tinggi gunung Puncak Muria,
lewat lembah hijaunya sama.
Jadilah lelaki yang mulia,
berakhlak serta punya agama.
Kain katun untuk bahan,
buat celana dan pakaian.
Kelak kita menghadap Tuhan,
jadikan dunia sebagai persiapan.

Bait-bait pantun sudah disajikan. Sangat banyak jadi pilihan. Itulah pantun nasehat orang tua. Untuk anaknya yang tercinta.
Sumber https://pantuncinta2000.blogspot.com/