5 Gejala Bahwa Seseorang Sudah Mengalami Babtisan Roh Kudus, Berdasarkan Para Andal Teologi.
Baptisan Roh Kudus yaitu suatu pengalaman di mana umat Allah dipenuhi oleh Roh dan kasih Allah yang di curahkan oleh Allah terhadap insan tersebut. Pertama kali terjadi pada hari pentakosta. Berguna untuk mempersatukan orang percaya dengan Kristus (1 Kor 12:12-13, Rom 6:1), menawarkan kuasa bersaksi (Kis 1:8), memberikan Karunia Roh dan menyempurnakan perjuangan pertobatan. Demikianlah tanda-tanda bahwa telah menerima babtisan Roh Kudus:
1. Memiliki pertumbuhan rohani meuju kepenuhan akan Kristus yang lebih signifikan dari pada sebelumnya.
“Demikian ciri khas Sang Penolong. Selalu mengaburkan kepribadian-Nya sendiri, sehingga Yesus tampak cemerlang. Ini yaitu pekerjaan Roh Kudus yang khusus, yaitu lebih banyak menyatakan aneka macam sifat Tuhan Yesus daripada sifat-sifatnya sendiri; mengajak dan mengantarkan kita kepada Tuhan Yesus supaya kita memuliakan-Nya serta selalu mengingatkan kita akan Dia dan kata-kata –Nya. (Yoh 16:13, 14). “Jadi tanda khas dari seorang percaya yang sudah dibabtis oleh Roh Kudus ialah, bahwa Yesus sebagai oknum yang hidup, menjadi lebih positif kepada orang itu daripada sebelumnya. Inilah karunia yang mulia dari Roh Kudus bagi anda dan saya.” Catherine Marshall, Roh Kudus Penolong Kita (Jakarta: BPK Gunung MUlia, 2002), 22.
2. Memiliki standar hidup yang semakin tinggi.
“… Bila Roh Suci mengendalikan pikiran anggota-anggota sidang kita, maka akan kelihatan dalam sidang-sidang kita suatu standar yang jauh lebih tinggi dalam pembicaraan, dalam pelayanan, dalam kerohanian, dari pada yang kelihatan kini …” Ellen G. White, Nasehat Bagi Sidang (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998), 223
3. Mengalami perubahan yang signifikan dalam abjad dan penyangkalan diri.
“Kepenuhan Roh Kudus terdiri dari tiga tahapan, yaitu fenomena, karunia dan buah. Seseorang yang mengalami baptisan Roh akan membuktikan perubahan yang signifikan dalam hal abjad dan penyangkalan diri (Kis 1:8).” Rijnardus A. Van Kooij, dan Yam’mah Tsalatsa A, Bermain Dengan Api (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 71
“…Orang-orang yang sudah murtad bertobat kembali. Orang-orang yang berdosa bersatu kembali dengan orang-orang Nasrani dalam mencari mutiara yang mahal harganya. Mereka yang paling menentang injil berkembang menjadi penyokongnya…”Ellen G. White, Nasehat Bagi Sidang (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998), 222
4. Dengan lancar berbicara dengan bahasa yang belum ia kenal sebelumnya (bahasa Roh), bekerja bagi Tuhan dengan semangat yang berapi-api dan penuh kuasa.
“Dan tampaklah kepada mereka menyerupai lidah-lidah nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, kemudian mereka mulai berkata-kata dalam Bahasa lain menyerupai yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka.Roh Kudus yang mengambil bentuk pengecap api, hinggap pada mereka yang berkumpul. Inilah suatu tanda dukungan yang dikaruniakan kepada murid-murid, yang memungkinkan mereka berbicara dengan bahasa yang lancar yang belum mereka kenal hingga pada waktu itu. Munculnya api ditandai semangat yang berapi-api dengan nama rasul-rasul akan bekerja dan kuasa akan menyertai pekerjaan mereka.” Ellen G. White, Kisah Para Rasul (Bandung: Indonesia Publishing House,1998), 33.
5. Menjadi saksi Allah dan dan kebenarannya dengan kuasa dari Roh yang selalu bertambah besar.
“Roh dari Yang Mahakuasa sedang bekerja dalam hati manusia, dan mereka yang menyambut pengaruhnya menjadi saksi bagi Allah dan kebenaran-Nya … Dan sementara mereka membiarkan jelas mereka bercahaya, menyerupai yang dilakukan oleh mereka yang telah dibabtis dengan Roh pada Hari Pentakosta, mereka menerima kuasa Roh yang lebih dan lebih lagi.” Ellen G. White, Kisah Para Rasul (Bandung: Indonesia Publishing House,1998), 33.