Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Penatalaksanaan Kejang Pada Bayi

kejang yang terjadi pada bayi gres lahir (neonatus) sering kali tidak diketahui oleh orang tua, hal ini dikarenakan bentuk antara kejang yang terjadi pada bayi dan orang remaja pada umumnya memang berbeda.

Manifestasi kejang yang terjadi pada bayi gres kahir (neonatus), sanggup berupa tremor, hiper aktif, kejang-kejang, tiba-tiba menangis dengan nada melengking, tonus otot hilang yang disertai dengan atau tidak dengan hilangnya kesadaran, terjadinyab gerakan-gerakan yang tidak menentu ke arah mana (involuntary movements), nistagmus atau mata mengedip-ngedip paroksismel, bayi menyerupai tengah mengunyah dan menelan (venomena oral dan bukal), bahkan apnu. 

Dikarenakan terjadinya perbedaan manispestasi klinik satu dengan yang lainnya berbeda, sehingga sering kali kejang yang erjadi pada bayi gres lahir (neonatus) tidak dikenali oleh orangtua yang belum berpengalaman. 


Hal yang perlu dipertimbangkan ialah saat seorang bayi yang gres lahir melaksanakan gerakan-gerakan yang tidak normal dan berlangsung secara berulang-ulang dan periodic, maka kemungkinan merupakan masifestasi kejang pada bayi. 

Kejang yang terjadi pada bayi yang gres lahir (neonatus), didefinisikan sebagai suatu gangguan yang terjadi pada funsi neurologis menyerupai tingkah laku, motoric, atau fungsi otonom. [1]

Kejang fokal pada bayi gres lahir (neonatus) tidak selalu memperlihatkan adanya lesi fokal yang terjadi di dalam otak, bahkan sering juga ditemukan pada penyakit metabolic umum, menyerupai hipogllikemia, pendarahan subraknoid yang ringan. 

Sekitar 10-30% kejang yang terjadi pada bayi gres lahir tidak diketahui penyebabnya.[2]
Maka dari itu, kalau terjadi kejang yang disebabkan oleh malformasiotak congenital, faktor genetis atau adanya penyakit serta terjadinya demam yang tinggi atau biasa disebut dengan istlah kejang demam, gangguan metabolism, stress berat dan lain sebagainya. 

Apabila kejang yang terjadi yaitu kejang kronis, maka sanggup dikatakan sebagai epilepsy yang terjadi secara berulang-ulang dengan sendirinya. [3]
Setelah dibahas beberapa hal perihal kejang, mulai dari pengertian kejang, pembagian kejang, sifat kejang, penyebba kejang, dan lain sebagainya, maka selanjutnya ialah mengetahui apa penatalksanaan kejang yang sanggup dilakukan oleh orangtua. 

Sebagaimana yang disebutkan dan dijelaska di dalam buku yang diterbitkan oleh TIM (Trans Info Media). Diantarnya ialah :
1.       Mengatasi kejang
2.       Sebelum orangtua menghentikan kejang, maka yang harus dilakukan ialah membuka semua pakaian ketat yang digunakan oleh bayi, kepala bayi haruslah dimiringkan untuk mencegah aspirasi lambung
3.       Orangtua harus mengupayakan dan mengusahakan biar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen si bayi.
4.       Pengisapan lender haruslah diberikan secara teratus dan diberikan oksigen. 

5.       Setelah itu, langsunglah dan segeralah memperlihatkan diazepam intravena dengan takaran rata-rata 0.3 mg/kg BB atau diazepam rectal takaran berta tubuh kurang dari 10 kg, 5 mg, lebih dari 10 kg takaran 10 mg, kalau kejang tidak berhenti, maka tunggulah 15 menit, kemudian sanggup diulang dengan takaran yang sama, sehabis kejang berhenti, maka berikan kembali takaran awal fenobarbital, yaitu : pada neonates takaran sebanyak 30 mgsecara intramusa cular, pada bati umur 1 bulan – 1 tahun takaran 50 mg/intramuscular, sementara pada anak lebih dar satu tahun, maka dosisnya sebanyak 75 mg secara intramuscular. 


6.       Pada pengobatannya, sehabis kejang berhenti, maka 4 jam kemudian, hari pertama dan kedua berikan fenobarbital dengan takaran 9-10 mg/kg BB, yang dibagi menjadi dua dosis.
7.       Jika diazepam tidak tersedia, maka eksklusif gunakan fenobarbital dengan takaran awal dan selanjutnya ialah dengan pengobatan pemeliharaan.
8.       Sudah boleh memperlihatkan anti kejang kalau sudah dilakuka kerja sama dengan dokter. [4]

Referensi :
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media
 Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media
 Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran

gambar : cara-penatalaksanaan-kejang-pada-bayi 
sumber : Google



[1] Ai Yeyeh, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Hal 280

[2] Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Hal. 147
[3] Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Byi, dan Balita. 191
[4] Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Hal. 282

Sumber http://caramu123.blogspot.com/