Memilih Materi Bacaan
Berbagai promosi telah dilakukan tetapi hanya sedikit memperlihatkan pengaruhi terhadap jumlah penjualan. Ia menambahkan bonus sekotak permen karet pada setiap copy nya, namun permen karet meleleh pada dikala buku belum habis terjual, alasannya yaitu terlalu usang majalah tidak terjual. Boys First yang berisi pengetahuan otomotif, sains, olahraga, dan astronomi tidak pernah sanggup menyaingi penjualan komik-komik, majalah, dan novel yang berisi dongeng cinta atau seks. Andy Ginn seorang penerbit lain yang mempunyai nasib yang sama dengan Cubitt menghibur diri dengan berkata, “remaja-remaja pria lebih suka membeli rokok dari pada sebuah majalah.”
Topik Untuk Diskusikan:
- Menurut anda apakah hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan tidak berkaitan dengan kisah roman dan seks berarti sesuatu yang membosankan bagi kaum muda?
- Mengapa kebanyakan orang lebih tertarik dengan hal-hal yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan, termasuk menentukan materi bacaan?
- Menurut anda apakah Cubitt gagal mengerti harapan kebanyakan kaum muda, dan berfikir kuno?
- Bacaan-bacaan apakah yang sering anda baca? Dan mengapa anda menentukan bacaan tersebut? jikalau anda punya kesempatan untuk menerbitkan suatu majalah, majalah menyerupai apakah yang akan anda buat?
Landasan berfikir:
- Mat 5: 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, alasannya yaitu mereka akan melihat Allah.
- Fil 4: 8 Makara akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
- Tim 5: 22 Jagalah kemurnian dirimu.
- Luk 11: 34 Matamu yaitu pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jikalau matamu jahat, gelaplah tubuhmu.
- “Setan tahu bahwa sebagian besar pikiran dipengaruhi oleh apa yang masuk ke dalamnya. Ia mencoba memimpin para orang muda, dan cukup umur membaca buku-buku dongeng dongeng dan bacaan lain. Para pembaca literatur menyerupai itu menjadi tidak layak untuk tugas-tugas di depan mereka. Mereka menghidupkan yang tidak kasatmata tidak ada kerinduan untuk meneliti kitab suci, untuk makan mana surgawi. Pikiran yang memerlukan kekuatan telah dilemahkan dan kehilangan kuasa untuk mempelajari kebenaran besar terkait pada misi dan pekerjaan Kristus, kebenaran yang membentengi pikiran membangkitkan imajinasi, dan menyalakan kerinduan yang berpengaruh dan sungguh-sungguh untuk menang sebagai mana Kristus menang.” Amanat Kepada orang muda hal. 347-348.
