Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebuah Kota Ini Di Yunani Terbungkus Ribuan Jaring Laba-Laba


Sebuah kota di yunani tertutup ribuan jaring laba-laba, menciptakan kota tersebut menyerupai kota-kota yang ada di film  horror. Tetapi bagi masyarakat setempat hal tersebut yaitu realitas yang menakutkan.
Dalam beberapa hari terakhir, jaring-jaring itu telah membungkus tanaman, pohon, dan bahtera di sepanjang laguna di Aitoliko, sebuah kota saluran yang juga dikenal sebagai "Little Venice" milik Yunani.

Giannis Giannakopoulos seorang photograpgher asal yunani dikejutkan dengan fenomena "kerudung jaring" awal pekan ini dan menangkap kreasi laba-laba dengan kameranya.

"Wajar kalau kawasan ini mempunyai serangga, tidak ada yang khawatir," katanya kepada CNN. "Tapi saya belum pernah melihat jaring laba-laba sebesar ini dalam hidupku."

Fenomena ini jarang terjadi, meskipun jaring laba-laba telah bermunculan sebelumnya di kepingan lain negara tersebut.
Menurut arachnologist Maria Chatzaki, mereka selalu dari jenis laba-laba yang sama: genus Tetragnatha, makhluk kecil yang tidak lebih dari 2 cm, atau 0,7 inci.
Chatzaki menyampaikan kepada CNN jaring laba-laba itu sering bermetamorfosis selimut menyerupai lembaran yang merupakan rumah bagi ribuan laba-laba yang hidup di bawahnya.
Ahli biologi Yunani Fotis Pergantis, presiden Taman Nasional Laguna Messolonghi, menyampaikan ada klarifikasi sederhana.
Di balik fenomena itu, kata Pergantis, yaitu kudapan favorit labah-labah: nyamuk. Serangga kecil yang menyerupai nyamuk dengan umur dua sampai tiga hari, serangga memakai sebagian besar eksistensinya untuk bereproduksi. Mereka berkembang dalam suhu yang panas dan lembab dan terus bereproduksi selama waktu itu.
Dan alasannya suhu di Aitoliko akhir-akhir ini sangat ideal untuk nyamuk.
Pergantis menyampaikan telah terjadi berbagai reproduksi dari nyamuk.
"Ketika suhu ini berlangsung cukup lama, kita sanggup melihat generasi kedua, ketiga dan keempat dari serangga dan berakhir dengan sejumlah besar dari populasi mereka," katanya.
Dengan pertumbuhan populasi nyamuk, laba-laba juga berkembang dan berkembang biak.

"Ini fenomena predator pemangsa sederhana," kata Pergantis. "Ini yaitu reaksi alami ekosistem dan begitu suhu mulai turun dan populasi nyamuk mati, populasi laba-laba akan berkurang juga."
Baik nyamuk maupun laba-laba ini berbahaya bagi manusia. Tapi penduduk Aitoliko perlu melaksanakan banyak pembersihan.

Sumber https://idahdeen.blogspot.com/