Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebelas Kunci Sukses Kehidupan Beribadah

Renungan Care Group 3 Mei 2017 oleh Dwi Cahyono.

1. BERDOA DAN BERUSAHA.

Berdoa dan berusaha ialah sebuah paket yang tidak sanggup dipisahkan. Memang Yesus segera tiba dan jikalau Yesus tiba maka harta dan pendidikan kita akan tidak berguna, tetapi ini bukan suatu alasan kita hidup bermalas-malasan.
Tidak seorang pun yang kondusif untuk sehari atau pun sejam tanpa doa. – GC 530 (1911).
Tetapi Dia yang tidak berbuat apa-apa selain hanya berdoa segera akan berhenti berdoa. – SC 101 (1892).

2. I JAM DALAM SEHARI, MERENUNGKAN KASIH DAN KEHIDUPAN KRISTUS.

Kasih Kristus ialah satu-satunya motif dalam semua kehendak Allah. Kasih Kristus yang memenuhi hati ialah syarat mutlak bagi orang Nasrani mencicipi keberhasilan dalam kehidupan beragama dan semua itu hanya sanggup diperoleh jikalau orang Nasrani memahami pelayanan Kristus di dunia dan pengorbanan Kristus di kayu salib.
Ada baik bagi kita memakai waktu satu jam setiap hari untuk merenungkan hidup Kristus. Kita harus melakukannya selangkah demi selangkah dan biarlah daya khayal membayangkan setiap gambaran, khususnya citra saat-saat terakhirnya. – DA 83 (1898). Kristus dan penyaliban-Nya harus menjadi tema dari renungan, percakapan, dan perasaan kita yang paling gembira. – SC 103, 104 (1892).

3. KEJAR KUASA ROH KUDUS.

Bicara mengenai Roh Kudus ialah berbicara mengenai seluruh aspek kehidupan Kita, Roh Kudus ialah berkat yang paling utama yang harus kita butuhkan. Roh Kudus ialah lokomotif dan berkat-berkat yang lain ialah gerbong-gerbongnya. Demikian cara untuk menyediakan diri menjadi “rumah” Roh Kudus.
Roh itu menerangi kegelapan kita, mengisi pikiran kita, dan menolong kita dalam kebutuhan-kebutuhan kita yang berlipat ganda. Tetapi pikiran itu harus senantiasa sesuai dengan kehendak Allah. Jika keduniawian diizinkan masuk, kalau kita tidak mempunyai keinginan untuk berdoa, tidak ada kerinduan untuk bersekutu dengan Dia yang merupakan sumber kekuatan dan hikmat, maka Roh itu tidak akan tinggal bersama kita. – OHC 154 (1904).

4. MILIKI PENGETAHUAN ALKITAB.

Kita hidup di zaman akhir, zaman dimana setan mencurahkan segenap kekuatannya untuk menyiapkan segala penipuan untuk memastikan insan jatuh ke dalam jerat-jeratnya. Setan akan memakai orang-orang Nasrani untuk membuat doktrin-doktrin palsu hingga agen-agen sekuler untuk memabukkan insan dengan keduniawian. Hanya mereka yang punya pengetahuan Injil yang benarlah yang sanggup tahan dalam terhadap serangan setan tersebut.
Tidak ada yang tahan berdiri selama pertarungan sengit yang terakhir kecuali mereka yang sudah membentengi pikiran dengan kebenaran-kebenaran Alkitab. – GC 593, 594 (1911). Hanya mereka yang sudah dengan tekun mempelajari Kitab Suci dan yang telah mendapatkan kecintaan akan kebenaran yang akan dilindungi dari angan-angan andal yang akan menawan dunia. – GC 625 (1911).


5. MASUKAN DALAM INGATAN.

Bangunlah tembok yang terdiri dari ayat-ayat suci di sekelilingmu, maka engkau akan melihat bahwa dunia tidak sanggup merubuhkannya. Masukkanlah Kitab Suci itu ke dalam ingatan, kemudian lontarkan kembali kepada setan apabila beliau tiba dengan godaan-godaannya, “Ada tertulis.” Beginilah cara Tuhan kita menghadapi godaangodaan Setan dan menolaknya. – RH, 10 April 1888. 
Hamba-hamba Kristus tidak perlu menyiapkan pidato untuk disampaikan bilamana dihadapkan kepada ujian iman mereka. Persiapan mereka harus diadakan hari demi hari, dengan cara menyimpan di dalam hati mereka kebenaran-kebenaran firman Allah yang berharga, melahap pengajaran Kristus, dan melalui doa menguatkan iman mereka; lalu, apabila dibawa kepada ujian, Roh Kudus akan mengingatkan mereka kebenaran-kebenaran yang akan menjangkau hati mereka yang akan tiba untuk mendengarkannya. Allah akan menyorotkan pengetahuan yang sudah diperoleh dengan menyelidik Kitab Suci dengan tekun dalam ingatan mereka pada ketika diperlukan. – CSW 40, 41 (1900).

6. KUASAI PEKABARAN TIGA MALAIKAT.

Pekabaran tiga malaikat ialah jangkar bagi umat Allah pada masa penghakiman pra advent suatu pengetahuan yang utama untuk memahami dan menangkal cara kerja setan pada masa sekarang.
Banyak orang yang memeluk pekabaran yang ketiga belum mempunyai suatu pengalaman dalam dua pekabaran yang pertama. Setan mengerti hal ini, dan matanya yang jahat tertuju kepada mereka untuk menjatuhkannya; tetapi malaikat yang ketiga mengarahkan mereka ke daerah yang maha kudus, dan mereka yang sudah pernah mengalami pekabaran-pekabaran sebelumnya mengatakan kepada mereka jalan menuju bait suci semawi. Banyak orang yang melihat rantai kebenaran yang tepat di dalam pekabaran-pekabaran para malaikat ini kemudian dengan bahagia menerimanya sesuai dengan keadaannya, dan mengikut Yesus oleh iman ke dalam bait suci semawi. Ketiga pekabaran ini telah ditunjukkan kepada saya sebagai sebuah jangkar bagi umat Allah. Mereka yang memahaminya serta menerimanya akan luput dari terhanyut dengan banyak khayalan Setan. – EW 256 (1858).

7. JANGAN MERAGUKAN FIRMAN TUHAN.

Akan selalu ada hal-hal yang tidak sanggup dinalar oleh pikiran kita yang terbatas. Akan selalu ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab tetapi semua itu seharusnya tidak membuat kita jatuh ke dalam keragu-raguan.
Dengan mengambil posisi keragu-raguan, seseorang memanggil agen-agen Setan untuk membantunya. Tetapi satu-satunya pengharapan dari orang yang sudah dididik dalam ketidakpercayaan akan jatuh tak berdaya pada Juru selamat dan, layaknya seorang anak, menyerahkan jalan dan kemauannya kepada Kristus biar ia sanggup dikeluarkan dari kegelapan kepada terang-Nya yang asing Manusia tidak berkuasa melepaskan diri dari jerat Setan. Dia yang mendirikan dirinya dalam keragu-raguan, kesangsian dan sifat suka mengecam akan bersiteguh dalam ketidaksetiaan. – Ms 3, 1895.

8. MEMBANGUN KEKUATAN MORAL DAN PIKIRAN YANG SUCI.

Penyucian yang bersifat progresif ialah satu-satunya cara untuk memastikan kita tidak sanggup jatuh dan tetap dalam kasih karunia Allah. Orang Nasrani harus memakai firman Allah, Kuasa Roh Kudus, dan kemauannya yang besar lengan berkuasa untuk membangun pikiran yang suci dan huruf Kristus untuk memastikan diri memperoleh hidup yang kekal.
Kita sangat perlu mendorong dan menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang murni dan suci, dan menguatkan kemampuan-kemampuan moral ketimbang kemampuan-kemampuan jasmaniah yang lebih rendah. Allah menolong kita untuk bangun dari selera-selera pemanjaan diri kita. – MM278 (1896).

9. POINT-POINT UNTUK DIRENUNGKAN.

Tujuan Kristus ialah mengakibatkan umat tebusannya tepat menyerupai Kristus sempurna. Hal itu juga harus menjadi sentra tujuan hidup umat tebusan. Demikian hal-hal yang perlu direnungkan untuk menjadi umat yang tepat dalam Kasih Karunia Alla.

  1. Berdoa setiap saat, memohon kepada Tuhan untuk mengajarkan kepada kita supaya kita tidak bersalah kepada Tuhan.
  2. Apakah yang Tuhan ingin dari kehidupan saya?
  3. Apakah yang harus saya lakukan untuk menghormati Allah?”
  4. Apakah saya ini, dan apakah pekerjaan serta misi saya kini ini?
  5. Dipihak manakah saya sedang bekerja – pihak Kristus atau pihak musuh?”
  6. Apakah bait suci jiwa itu sudah dibersihkan dari kecemarannya?
  7. Apakah dosa-dosa saya sudah diakui dan apakah saya sudah menyesalinya di hadapan Allah, supaya itu semua dihapuskan?
  8. Adakah saya bersedia melaksanakan segala pengorbanan apa pun demi kemuliaan pengetahuan akan Yesus Kristus?
  9. Apakah setiap ketika saya merasa bahwa diri saya ini bukanlah milik saya sendiri, melainkan kepunyaan Kristus, sehingga pelayanan saya menjadi milik Allah yang mempunyai saya?

10. JANGAN LUPAKAN PENGALAMAN ROHANI DI MASA LALU

Tuhan telah memelihara kita sepanjang hidup kita, banyak hal-hal luar biasa yang kita telah lalui bersama Tuhan, mengenai pemeliharaan-Nya dalam membuat kita menang dalam segala pencobaan dan ujian. Pengalaman ini ialah modal terbaik untuk menghadapi pencobaan-pencobaan di masa yang akan datang.
Dalam mengenang sejarah kita yang lalu, sesudah mengalami setiap langkah maju hingga kepada keadaan kita kini ini, saya sanggup berkata, Pujih Allah! Setelah saya melihat apa yang telah dilakukan Tuhan, saya dipenuhi dengan rasa heran, dan dengan keyakinan kepada Kristus sebagai pemimpin. Tidak ada yang kita takutkan di masa depan kecuali kita melupakan cara Tuhan memimpin kita, dan mengajarnya di masa silam. – LS 196 (1902).

11. PIKIRKAN HARI PENGHAKIMAN

Segala sesuatu yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan jadi ingat masa yang akan tiba tersebut dan berlakulah setia!
Saya telah bertanya di dalam benak saya, sesudah saya melihat orang-orang di kota-kota kita yang bergegas hilir pulang kampung dengan urusan bisnisnya, apakah mereka itu pernah memikirkan wacana hari Allah yang kini berada di depan kita. Masing-masing kita harus hidup sesuai dengan hari yang besar yang segera tiba kepada kita. – 1SAT 25 (1886).

KESIMPULAN

Sebuah kesempatan istimewa bahwa kini ini kita hidup dalam lingkungan “rohani” di mana kehidupan beribadah sanggup dengan gampang kita jalani. Misalnya pada semester ini kita telah melaksanakan berbagai praktek ibadah dan kehidupan beribadah di kampus ini. Apakah kita selama ini melaksanakan kehidupan beribadah dengan baik atau hanya sekedar? Apa yang kita lakukan kini ini akan memilih akan jadi apa pada ketika Kedatangan Yesus nanti. “Kalau engkau benar terhadap Allah pada hari ini, maka engkau bersedia andai kata Kristus harus tiba pada hari ini.” – HP 227 (1891).