Percakapan Pilot Sukhoi Dan Pemandu Tower
Jet gres itu melaju menuju Pelabuhan Ratu sesuai dengan tujuan penerbangan. Pilot menerbangkan pesawatnya dengan status Instrument Flight Rules. Artinya, pilot mengikuti panduan alat navigasi di kokpit dan panduan petugas pengatur kemudian lintas udara.
Dua menit terbang di ketinggian 10 ribu kaki, pilot menghubungi petugas.
PILOT: Tower, 36801 request descend 6.000 feet. (Tower, 36801 meminta turun di 6.000 kaki).”
Petugas N menjawab.
ATC: 36801 say again request (36801 kembali meminta turun).”
Pilot Aleksandr mengulang undangan untuk menurunkan pesawat ke ketinggian 1.828 meter di atas permukaan laut. N segera membalas,
ATC: Ok, 6.000 copied. (Ok. 6.000 kaki diterima).”
Sang pilot mengulang,
PILOT: Descend to 6.000 feet 36801 (turun ke 6.000 kaki).”
Di radio, ketika jam berdetak pada pukul 14.28, pilot Aleksandr terdengar kembali meminta persetujuan.
PILOT: Tower, 36801 request turn right orbit present position.”
Tak menanyakan alasan pilot memutarkan pesawatnya ke kanan, N eksklusif setuju:
ATC: RA 36801 approve orbit to the right six thousand (RA 36801 oke orbit ke kanan ke 6.000 kaki).”
Permintaan memutarkan pesawat itu merupakan komunikasi terakhir pilot. Hampir lima menit setelahnya, pesawat menabrak tebing. Dari rekaman kotak hitam, berdasarkan seorang penyelidik dari Rusia, sesaat sesudah undangan memutar disetujui, pilot menjerit.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi tak menampik ketika dimintai konfirmasi soal komunikasi pilot dan pemandunya itu. »Percakapan ini normatif, tak ada petunjuk apa pun. Kami punya yang lebih lengkap,” kata dia, Selasa pekan lalu.
Menurut Tatang, semua data komunikasi, rekaman radar, juga kotak hitam pesawat telah diserahkan kepada lembaganya. »Semua petugas juga telah dimintai keterangan.”
Seorang investigator Rusia yang mengetahui analisis sementara kotak hitam menyampaikan Yablontsev berniat melaksanakan manuver sesudah undangan turunnya disetujui menara Cengkareng. "Dia mau terbang di celah dua puncak gunung," katanya. Salak punya tiga pucuk dengan lembah-lembahnya yang curam.
Seorang petugas di Cengkareng menyimpulkan, pemandu mempunyai andil dalam kecelakaan. "Semestinya pemandu tak menyetujui undangan pilot berbelok ke kanan alasannya di monitor radar bergotong-royong tercantum gunung," ujarnya.
Source: Tempo
Dua menit terbang di ketinggian 10 ribu kaki, pilot menghubungi petugas.
PILOT: Tower, 36801 request descend 6.000 feet. (Tower, 36801 meminta turun di 6.000 kaki).”
Petugas N menjawab.
ATC: 36801 say again request (36801 kembali meminta turun).”
Pilot Aleksandr mengulang undangan untuk menurunkan pesawat ke ketinggian 1.828 meter di atas permukaan laut. N segera membalas,
ATC: Ok, 6.000 copied. (Ok. 6.000 kaki diterima).”
Sang pilot mengulang,
PILOT: Descend to 6.000 feet 36801 (turun ke 6.000 kaki).”
Di radio, ketika jam berdetak pada pukul 14.28, pilot Aleksandr terdengar kembali meminta persetujuan.
PILOT: Tower, 36801 request turn right orbit present position.”
Tak menanyakan alasan pilot memutarkan pesawatnya ke kanan, N eksklusif setuju:
ATC: RA 36801 approve orbit to the right six thousand (RA 36801 oke orbit ke kanan ke 6.000 kaki).”
Permintaan memutarkan pesawat itu merupakan komunikasi terakhir pilot. Hampir lima menit setelahnya, pesawat menabrak tebing. Dari rekaman kotak hitam, berdasarkan seorang penyelidik dari Rusia, sesaat sesudah undangan memutar disetujui, pilot menjerit.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi tak menampik ketika dimintai konfirmasi soal komunikasi pilot dan pemandunya itu. »Percakapan ini normatif, tak ada petunjuk apa pun. Kami punya yang lebih lengkap,” kata dia, Selasa pekan lalu.
Menurut Tatang, semua data komunikasi, rekaman radar, juga kotak hitam pesawat telah diserahkan kepada lembaganya. »Semua petugas juga telah dimintai keterangan.”
Seorang investigator Rusia yang mengetahui analisis sementara kotak hitam menyampaikan Yablontsev berniat melaksanakan manuver sesudah undangan turunnya disetujui menara Cengkareng. "Dia mau terbang di celah dua puncak gunung," katanya. Salak punya tiga pucuk dengan lembah-lembahnya yang curam.
Seorang petugas di Cengkareng menyimpulkan, pemandu mempunyai andil dalam kecelakaan. "Semestinya pemandu tak menyetujui undangan pilot berbelok ke kanan alasannya di monitor radar bergotong-royong tercantum gunung," ujarnya.
Source: Tempo