Sejarah Atau Asal-Usul Rebo Wekasan

Sejarah Rebo Wekasan Atau dalam bahasa indonesi Rabu Wekasan, Ada yang menyebut juga Rebo Pungkasan adalah Salah satu nama hari yaitu hari Rabu, Rabu wekasan artinya Hari Rebo terakhir yang jatuh pada bulan Safar dilihat dari Kalender Lunar versi jawa.
Pada hari Rebo Wekasan biasanya diadakan berbagai Upacara Adat istiadat Safaran menurut Adat istiadat masing-masing di seluruh nusantara Indonesia bagi yang memperingati, Rabu Pungkasan akan berakhir pada hari Jumat Kliwon yang jatuh pada bulan Maulid atau Maulud.
Berbagai upacar untuk memperingati Rebo wekasan salah satunya yaitu Babirit dan Sedekah Ketupat yang diadakan di daerah Sunda di Kecamatan Dayeuhluhur, cilacap, Jawa Tengah. Dan masih banyak lagi upacar adat untuk memperingati Hari Rebo wekasan dan yang Saya tau lagi Upacara Rebo Wekasan, yang diadakan di daerah Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta dan Ngirab yang diadakan di daerah Cirebon.
Mitos yang yang beredar mengenai Rebo wekasan didaerah jawa yaitu pada hari Rebo Wekasan terdapat banyak belai (marabahaya). Entah mitos mengenai ini benar atau tidak hanya Allah yang tau.
Salah satu keistimewaan pada hari Rebo pungkasan yaitu satu-satunya hari yang tidak tergantung pada hari neptu dan pasaran untuk melakukan suatu upacara adat istiadat.
Konon pada Hari Rebo wekasan atau Rabu wekasan diperingati sebegai hari datangnya 20 ribu marabahaya bencana dan 320 ribu sumber penyakit. Maka dari itu berbagai upacar yang diadakan Pada hari Rabu pungkasan merupakan upacar untuk tolak bala.