Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pantun Agama Islam Beserta Maknanya

Pantun Agama Islam Beserta Maknanya. Sejarah membuktikan, suatu generasi yang mengamalkan Islam sanggup manaklukan dunia.

Islam merupakan agama sempurna. Ia wacana dunia dan akhirat. Tentang kelembutan dan perang. Tentang kerja keras sekaligus tawakal.

Islam yakni keyakinan dan amal. Perjuangan dan kebahagiaan. Ketenangan dan keyakinan.

Karena itu kali ini kami hadirkan pantun agama Islam beserta maknanya.

Baca juga: Pantun Agama Islam Tentang Sholat


[1]
Hanya singgah sekejap masa,
menangkap ikan di ujung rawa.
Kuat gagah insan manusia,
ketika taklukan bisikan hawa.

Maknanya:
Kekuatan insan terletak ketika ia bisa mengendalikan hawa nafsunya.


[2]
Jika melati tumbuh di taman,
banyak orang yang terkesan.
Jika hati penuh iman,
baca Alquran tiada bosan.

Maknanya:
Orang yang beriman sangat gampang melaksanakan amal kebaikan. Termasuk membaca Quran. Sedangkan orang yang tidak beriman akan merasa berat.


[3]
Ikan rawa di beli bidan,
ikan sepat amat lebarnya.
Kuat jiwa bukan di badan,
berpengaruh lantaran tinggi sabarnya.

Maknanya:
Kesabaran merupakan kekuatan. Orang yang sabar atau tekun biasanya sanggup mengalahkan mereka yang tidak sabar.


[4]
Makan ketupat ketika pagi,
akan bertanding para jawara.
Kasih tak sanggup ditukar ganti,
tak berbanding uang berjuta.

Maknanya:
Tidak ada yang bisa menggantikan cinta dan kasih sayang. Tidak juga dengan uang ataupun harta benda.


Baca: Pantun Agama Islam Untuk Anak-Anak


[5]
Biru maritim menghampar luas,
bergulung ombak dan gelombang.
Cinta bertaut beralas ikhlas,
lantaran Allah kasih bertandang.

Maknanya:
Mencintai seseorang harus lantaran Allah. Dengan begitu, kasih sayangpun akan tumbuh bersemi.


[6]
Penyair cinta jadi kembara,
hati kecewa jiwanya terluka.
Luas nirwana tiada terkira,
dengan keyakinan pintu terbuka.

Maknanya:
Allah mengabarkan bahwa nirwana seluas langit dan Bumi. Insan hanya bisa memasukinya dan menikmati apapun di dalamnya dengan keimanan di dalam dada.


[7]
Angan-angan panjang sekilan,
hawa nafsu mesti ditahan.
Jika pasangan retak di jalan,
sabar membimbing ke jalan Tuhan.

Maknanya:
Ketika melihat kekurangan suami atau istri, hendaknya bersabar. Bukan hanya bersabar, melainkan juga membimbingnya supaya kembali ke jalan yang benar.


[8]
Daun talas hijau warnanya,
bila dimasak lezat rasanya.
Andai tulus hilang di jiwa,
segala amal jadi sia-sia.

Maknanya:
Ikhlas merupakan syarat diterimanya amal. Kalau tidak tulus dalam beramal, maka amal tersebut tidak mendapat pahala di sisi Allah.


Tidak lengkap rasanya menyajikan pantun agama Islam beserta maknanya tanpa sajian khusus untuk anak-anak.

[9]
Sarang lebah di pohon tebu,
ambil sarang dengan tangga.
Di bawah telapak kaki ibu,
di sana terletak surga.

Maknanya:
Hormatilah Ibu lantaran Ibu merupakan jalan menuju surga. Berbuat baik kepada Ibu mendapat pahala besar.


[10]
Tumbuh rumput hijaukan rawa,
rawa hijau banyak ikannya.
Jagalah ridha orang tua,
ridha Allah ada padanya.

Maknanya:
Keridhaan orang bau tanah sangat penting untuk mendapat keridhaan dari Allah.


[11]
Ambil bubu menangkap kancil,
kancil lincah cepat larinya.
Bantu Ibu sejak kecil,
sayangi Ibu di waktu tua.

Maknanya:
Kita harus berbakti kepada Ibu sepanjang masa. Mulai dari kanak-kanak sampai dewasa, kita harus tetap berbakti kepadanya.


[12]
Siapa yang pergi ke Malaka,
membeli kain tahulah harga.
Siapa yang hormati Ibu Bapak.
pasti ia beroleh surga.

Maknanya:
Hormatilah Ibu dan Bapak lantaran dengan menghormatinya memudahkan kita menuju surga.


[13]
Selat Malaka banyak bendera,
berkumpul para saudagar kaya.
Anak durhaka pasti sengsara,
di alam abadi dan dunia.

Maknanya:
Durhaka kepada orang bau tanah mendatangkan siksa. Allah akan menyiksa anak durhaka di alam abadi kelak, dan di dunia inipun dibentuk sengsara.


[14]
Tanam ubi tanam talas,
diberi pupuk tumbuhnya lekas.
Tanam budi di tanah ikhlas,
supaya amal mempunyai bekas.

Maknanya:
Saat kita berinfak dan beribadah kepada Allah hendaknya disertai dengan niat yang ikhlas. Keikhlasan merupakan syarat diterimanya amal.


[15]
Hilang selasih mawar berduri,
di tengah taman petang hari.
Hilang kasih sanggup dicari,
hilang keyakinan susahlah diri.

Maknanya:
Kehilangan sesuatu memang menyedihkan. Tetapi bila kehilangan keyakinan maka yang muncul yakni kesengsaraan.


[16]
Panjang angan merusak diri,
kuda berderap inginkan terbang.
Punai di tangan disyukuri,
jangan harap elang yang terbang.

Maknanya:
Syukuri apa yang ada walaupun hanya sedikit. Jangan suka mengharapkan sesuatu yang lebih besar tetapi lupa mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah kepada kita.

Pantun Agama Islam Terbaru


Kain higienis berwarna jingga,
melaju perahu di tengah samudra.
Penuh kasih dalam keluarga,
akan sejahtera jiwa dan raga.

Habis padi tinggal jerami,
habis melur tinggal melati.
Istri taat pada suami,
suami sayang sepenuh hati.

Mangga kueni manis sekali,
betapa harum aromanya.
Hidup ini hanya sekali,
gunakan dengan sebaik-baiknya.

Bunyi paya di malam hari,
pecah bunyi di ketika sunyi.
Bulan bercahaya lantaran mentari,
jiwa bercahaya lantaran keyakinan di hati.

Diam verbal tak berkata,
melihat indah alam raya.
Insan boleh bercita-cita,
tapi Allah yang menentukannya.

Berbuat baik pada tetangga,
perintah Nabi diturutkannya.
Mukmin berjuang sekuat tenaga,
supaya mendapat ridha dari-Nya.

Walau lantai telah disapu,
mainan adik berserakan.
Walaupun hanya sebesar debu,
amal pasti dipertanggungjawabkan.

Ikan pari panjang ekornya,
bawa ke pasar terjual dua.
Jauhkan diri dari api neraka,
walau dengan sedekah sebiji kurma.

Kayu ukir kayu medang,
dalam kandang burung berdendang.
Bila kiamat datang,
orang mungkar tak berbilang.

Betapa sejuknya membaca pantun agama Islam. Terlebih disertai dengan maknanya.
Sumber https://pantuncinta2000.blogspot.com/