Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Benjol Pada Neonatus & Anak-Anak

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jerawat merupakan salah satu jenis penyakit yang sanggup jadi disebabkan oleh faktor bawaan, atau kelainan bawaan pada bayi gres lahir (neonatus) dan sanggup juga terjadi pada anak-anak, bukan hanya pada anak bayi yang gres lahir (neonatus).


Kelainan bawaan ini mencakup beberapa penyakit, diantaranya yaitu meningokel, meningomielokel, dan ensefalokel. [1]


Gejala yang ditimbulkan pada bayi yang mengalami moniliasis, yakni sanggup terjadi bronchitis, jerawat kulit, dan sistematis. 

Gejala yang sering sekali terjadi yaitu neonatus atau bayi yang gres lahir akan mengalami diare, oral trush, onikia, paronikia, dermatitis terutama akan terjadi di kawasan aksila, di bawah payudara dan sanggup pula pada lipatan intergleuteal.

Gejala sistemis jarang, akan tetapi kalau terjadi maka karenanya akan sangat fatal. [2]

bayi juga akan malas minum, gelisah, frekuensi pernafasan meningkat, dan berat tubuh bayi akan turun. 


Infeksi pada neonatus terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu Tetanus neonatorum, CMV, dan virus herpes simplex. 


Dari beberapa macam jenis kelainan bawaan tersebut, maka jerawat merupakan sebuah kelainan yang sering terjadi pada bayi yang gres lahir (neonatus) atau anak-anak.


Infeksi yang terjadi pada neonatus sanggup terjadi dikarenakan beberapa hal dan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:


1. Infeksi prenatal
Kuman dari vagina naik, dan masuk ke dalam rongga amnion sehabis ketuban pecah. 


Infeksi akan tetap sanggup terjadi meski ketuban masih ututh. Infeksi prenatal, sanggup juga terjadi diakibatkan dengan adanya kontak pribadi dengan basil yang terdapat dalam vagina, contohnya yaitu blenorea. 

2. Infeksi antenatal

Pada ketika ini, basil sudah emncapai janin yang berjalan melalui peredaran darah ibu ke plasenta dan kemudian jerawat melalui sirkulasi umbilicius yang masuk ke janin. 

3. Infeksi pasca natal

Infeksi yang ini yaitu jerawat yang terjadi sehabis bayi lahir lengkap, jerawat terjadi diakibatkan oleh adanya penggunaan alat-alat perawatan yang tidak steril atau dikarenakan juga cross intection. 


Diagnosis, juga sanggup dilakukan dengan menciptakan pengamatan secara cermat. [3]


Diagnosis dini, sanggup dilakukan dan dibentuk apabila terdapat kelainan tingkah laris bayi, yang sanggup dikatakan sebagai tanda-tanda permulaan jerawat umum. 


Sementara diagnosis terhadap bayi lebih renta jauh lebih sulit, dan sering klai tidak sanggup dilakukan. 

Namun, tetap sanggup mampu ditemukan dengan penelitian yang cermat. 


Setelah mengetahui pengertian, gejala, macam-macam dan kelompok dari infeksi, maka langkah yang meski dilakukan kembali yaitu dengan mengetahui bagaimana cara mengatasi jerawat itu sendiri. 


 Di dalam buku yang diterbitkan oleh Trans Info Media Jakarta, disebutkan mengenai pengobatan yang sanggup dilakukan untuk menyembuhkan seorang bayi (neonatus), atau anak kecil yang terkena penyakit jerawat ini. 


Pada seorang bayi (neonatus) atau belum dewasa yang mengalami kandidiasis, boleh dilakukan dengan menunjukkan Gentian Violet (mycostatin) kepadanya; Fatty acid-Resin complex, mengemukakan pula dari ungkapan Neuhauser (1954) dengan hasil yang memuaskan ; Amfoterisin B; Larutan gentian violet yang biasanya dipakai untuk pengobatan local. 

__
1. Ngastiyah. Perawatan Bayi Sakit. Hal. 145
2. Ai Teteh Rukiyah,dkk. Asuhan Neonatus, bayi dan balita. Hal. 157
3. Dwi Maryanti, dkk. Buku latih Neonatus, bayi dan balita. Hal. 107
4. Ai yeyeh, dkk. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Hal. 157

Gambar : Google
___
Referensi
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media Jakarta. Cetakan pertama, 2011. 
 Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media Jakarta. Cetakan Pertama, 2010. 
 Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. Edisi ke dua, cetakan tahun 2014. 

Sumber http://caramu123.blogspot.com/