Cara Mengatasi Hipospadia Pada Bayi Dan Anak
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di tempat abdomen, reretroperitoneal yakni antara vertebra lumbal 1 dan 4.
Sleuruh traktus urinarius yaitu ginjal, ureter dan kandung kemih smeua terletak di tempat retropeneal.
Ginjal, yang terdiri dari beberapa korteks dan medulla. Tiap ginjal terdiri dari 8-12 lobus yang berbentuk menyerupai pyramid.
Ginjal berfungsi terutama untuk membersihkan plasma darah daru zat-zat yang tidak dipelrukan badan terutama hasil metabolism protein.
Kelainan pada ginjal sanggup merupakan keturunan atau terjadi sendiri. Ketika hal ini terjadi pada janin dalam kehamilan hingga 2 bulan. Umumnya kelainan ini terjadi pada janin yang berusia dalam kehamilan hingga 2 bulan. Pada umumnya kelainan ginjal bawaan terjadi pada kehamilan dengan penyakit berat pada trimester I, Misalnya bisul ialah lantaran toksoplasmosis, viros atau penyakit ginjal kronik.
Dapat juga dikarenakan hyperemesis yang mahir sehingga menimbulkan ibu hami dalm menderita kehilangan cairan tubuh zat-zat yang diharapkan untuk pertumbuhan janin.
Gangguan jalan masuk kemih yang terjadi pada bayi atau anak sanggup disebabkan oleha kelainan bawaan, akhir infeksi, dan kerikil jalan masuk kemih. (1)
Terdapat beberapa kelainan pada jalan masuk kantung kemih dan genitalia yang terjadi pada anak, atau pada anak bayi yang biasa dijumpai dalam kehidupan, diantaranya ialah agenesis ginjal, kista ginjal, ekstrofi, kantung kemih dan sumbatan pada leher kantung kemih, fimosis, hipospadia pada anak pria, pada anak perempuan terdapat hymen yang menutup vagina dam fistula rektovagnal.
Maka, pada artikel kali ini akan membahas emngenai salah satu kelainan tersebut, yakni hipospadia.
Hipospadia merupakan kelainan bawaan. (2) berupa lubang eretra tidak terletak pada tempat seharusnya. (3) kalau lubang kecil tidak memerlukan tindakan lantaran akan sanggup menutup sendiri.
Tetapi apabila lubang tersebut besar, perlu tindakan bedah dan menunggu anak sudah dalam usia dewasa (epispadia, kalau lubang eretra terletak di punggung penis). (4)
Kelainan ini sering kali bekerjasama dengan kordi atau suatu jaringan fibrosa yang kencang, yang mengakibatkan penis melengkung ke bawah pada dikala ereksi.
Teori yang berkembang menyebutkan bahwa ia diakibatkan lantaran kelainan hormonal.
Teori lain juga mengungkapkan kelainan yang disebabkan oleh penghentian premature perkembangan sel-sel penghasil androgen terhenti dan sanggup menimbulkan maskulinisasi inkomplit dari alat kelamin luar.
Proses ini akan menimbulkan gangguan pembentukan uretra, sehingga jalan masuk ini sanggup berujung dimana saja sepanjang garis tengah penis tergantung dikala terjadinya hormonal, maka lubang kencing ajaib akan bermuara pada pangkal.
Penyakit ini merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada anak atau pada bayi. (5)
Tanda-tanda dan gejala-gejala ini ialah :
Penis agak bengkok.
Kadang terjadi keluhan miksi, kalau disertai stenosis pada meatus externus.
Untuk mengatasi kelainan pada bayi atau anak ini ialah dengan cara :
Pada bayi, maka harus dilakukan tindakan kordektomi.
Sementara pada anak usia 2-4 tahun, maka harus dilakukan rekonstruksi uretra.
Tunda acara sirkumsisi, sehingga kulit preputium penis/scrotum sanggup dipakai pada tindakan neuretra.
__
1. Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Hal. 283
2. Ibid. Hal 288
3. Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, dan Anak-anak. Hal. 232
4. Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Hal. 288
5. Dwi Maryanti. Buku didik neonatus, bayi dan balita. Hal. 154
Gambar : Google
Referensi :
Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Penerbit buku kesehatan, Jakarta Timur. 2010
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Penerbit Buku Kesehatan. Jakarta, 2011.
Ngastiyah. Perawatan anak sakit. Penerbit buku kedokteran. Jakarta. 2005.