Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yang Mau Nikah, Ini Loh Penyebab Mengapa Tidak Senang Sehabis Menikah

 Kebanyakan orang mungkin menganggap menikah ialah pintu menuju kebahagiaan Yang Mau Nikah, Ini Loh Penyebab Mengapa Tidak Bahagia Setelah Menikah

Kebanyakan orang mungkin menganggap menikah ialah pintu menuju kebahagiaan. Pemikiran ibarat itu memang tidak salah. Tetapi bukan berarti menikah hanya wacana kesenangan dan hal-hal indah lainnya.

Faktanya, usai menikah akan ada banyak duduk kasus yang harus Anda hadapi. Entah dalam hal ekonomi, duduk kasus anak, atau kasus internal lainnya.

Jika Anda dan pasangan Anda tak bisa mengatasi rintangan ini dengan baik, maka rintangan itu akan menjadi pemicu kesengsaraan dalam rumah tangga.

Berikut ini 12 penyebab umum mengapa orang tidak senang sesudah menikah.

1. Adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Penyebab utama mengapa orang tak senang sesudah menikah yaitu adanya kekerasan dalam rumah tangga atau biasa disebut KRDT. Baik itu kekerasan secara lisan maupun kekerasan fisik.

Ketika pasangan mulai mengeluarkan kata-kata bernafsu yang menyakiti hati Anda, pastinya hal itu sanggup memudarkan rasa cinta, bukan?

Apalagi kalau ia hingga mengakibatkan luka fisik. Bahaya banget tuh.

Sebaiknya tindakan-tindakan yang ibarat demikian itu dihindari. Karena tidak ada gunanya juga!
Sebagai pasangan suami-istri pada umunya, seharusnya Anda dan pasangan bisa bersikap sampaumur dan saling memahami.

Dengan begitu maka hubungan rumah tangga yang serasi akan tercipta.

2. Saling Egois

Ketidakbahagiaan usai menikah juga bisa timbul apabila Anda dan pasangan sama-sama keras kepala dan tak mau mengalah.

Saling mengutamakan ego masing-masing, dan tak ada yang mau mengalah.

Akhirnya hubungan penikahan pun bisa di tengah jalan.Saya yakin Anda tak ingin janji nikah Anda rusak hanya sebab keegoisan semata, kan?

Apabila Anda memang ingin menjaga keharmonisan janji nikah Anda tetap awet, maka sebisa mungkin kesampingkan duduk kasus ego.

Namun bukan berarti Anda harus bersikap seakan tak punya harga diri. Tetapi cobalah untuk bisa mengontrol emosi.

Bagaimanapun juga Anda wajib memikirkan perasaan pasangan. Bersikaplah lebih peduli dan pengertian sehingga kalian bisa sama-sama bahagia.

3. Kurangnya Komunikasi

Akibat kurangnya komunikasi sanggup mengakibatkan pertikaian dalam rumah tangga, yang pada akibatnya bisa memunculkan rasa tidak senang sesudah menikah.
Anda harus mengetahui bahwa komunikasi itu sangatlah penting dalam sebuah hubungan.
Apabila komunikasi tidak berjalan baik, maka itu sanggup menjadi pemicu munculnya banyak sekali kasus dan kesalapahaman dalam rumah tangga Anda.
Ada baiknya bila Anda selalu mengutamakan kejujuran dan membangun keterbukaan dengan pasangan.

Komunikasikan segala hal yang Anda alami dan rasakan dengan pasangan. Tidak perlu dipendam sendiri ataup bahkan disembunyikan.

Dengan selalu menjaga komunikasi secara intens dan bersikap terbuka maka itu akan menjadi jaminan rumah tangga Anda tetap awet.

4. Kurangnya Quality Time Dengan Pasangan

Mungkin Anda pernah terlalu fokus pada pekerjaan hingga lupa waktu, bahkan tak pernah menyempatkan diri untuk sekedar berkumpul dengan keluarga?

Bila Anda memang sering melaksanakan itu, maka segeralah ubah kebiasaan tersebut!

Bekerja memanglah suatu hal yang penting, terutama bagi suami. Tapi jangan hingga Anda mengabaikan keluarga.
Percuma saja mempunyai banyak uang teapi keluarga enggak pernah diperhatikan.
Jangan hingga pasangan Anda mencari pelampiasan lain untuk mengobati rasa kesepiannya.

Dan bukan tidak mungkin itu bisa menjadi pemicu timbulnya keretakan dalam rumah tangga.

Agar hal jelek tersebut sanggup terhindarkan, maka mulai dari kini jangan lagi bersikap hirau terhadap pasangan!

Ciptakan Quality time Anda bersama keluarga. Selain ketika weekend, sebelum tidur malam juga sempatkan untuk mengobrol dengan pasangan.

5. Timbulnya Rasa Jenuh

Salah satu tantangan yang berat dalam menjaga janji nikah ialah melawan rasa jenuh dan bosan.
Rasa jenuh memang bisa tiba menghampiri kapan saja.

Terlebih lagi Anda hidup bersama dengan satu orang selama bertahun-tahun.

Itu ialah hal yang wajar! Tapi bukan berarti Anda mengabaikannya. Sebab bila diabaikan, rasa jenuh itu bisa saja mengakibatkan ketidakbahagiaan.

Yang seharusnya Anda lakukan ialah berusaha bagaimana melawan rasa jenuh itu.

Berusahalah tetap menjadi sosok yang sama ketika Anda gres pertama kali mengenalnya. Sosok yang pengertian, hangat dan penuh cinta.

Dengan begitu maka keharmonisan hubungan Anda bisa terus terjaga.

6. Tidak Konsisten Pada Komitmen

Salah satu penyebab mengapa orang tidak senang sesudah menikah selanjutnya yaitu sebab Anda atau pasangan Anda tidak bisa menjaga komitmen.

Janji yang telah Anda buat ketika awal menikah harusnya bisa Anda pegang teguh untuk selamanya.
Entah bagaimanapun kondisinya, entah seberapa sulit permasalahan rumah tangga Anda.

Bila komitmen bisa dijaga dengan baik maka hubungan kalian pun juga akan tetap utuh.

Dan begitu pun sebaliknya. Bila Anda tidak bisa jaga komitmen maka siap-siap saja terhadap hal jelek yang bisa saja terjadi.

Seperti perselingkuhan dan sebagainya. Tentunya itu menjadi pemicu ketidakbagiaan dalam rumah tangga.

7. Ketidakpuasan Dalam Hal Seksual

Bila Anda berpikir bahwa hubungan seks dalam janji nikah hanya sebagai saran pelampiasan nafsu belaka, berarti Anda salah!

Seks mempunyai banyak manfaat. Salah satunya yaitu sebagai cara untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga.

Seks bisa meningkatkan keintiman antara suami dan istri. Dengan melaksanakan hubungan seks secara intens maka akan menciptakan pasangan Anda merasa dicintai.

Namun apa jadinya bila hubungan seks tidak berjalan lancar. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor frekuensi, kesehatan ataupun psikologi.

Maka itu bisa menjadi pemicu hubungan yang tak sehat.

Akibatnya perilaku pasangan jadi lebih dingin, praktis marah, tidak senang dan sering bad mood.

8. Kurang Memahami Satu Sama Lain

Penyebab lain tidak bahagianya suatu hubungan sesudah menikah yaitu kurangnya perilaku saling memahami di antara pasangan.

Masing-masing bertindak egois serta mementingkan dirinya sendiri. Seharusnya perilaku yang sepeti itu tak boleh ada dalam hubungan rumah tangga.

Anda tak boleh egois dengan memaksa pasangan untuk sepemikiran dengan Anda. Bagaimanapun juga tiap orang mempunyai abjad yang berbeda.

Dan menikah itu bukan untuk menyatukan dua karakter. Tapi untuk saling melengkapi serta bersikap saling memahami.

Jika Anda dan pasangan masih terus bersikap egois. Maka hingga kapan pun Anda tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dalam pernikahan.

9. Belum Memiliki Anak

Tiap orang yang sudah menikah niscaya selalu berharap untuk cepat diberi momongan.

Namun sayangnya hal itu tak bisa direncanakan atau pun dipastikan. Sebab anak ialah titipan Tuhan bukan ibarat barang yang bisa diatur-atur.

Apabila Tuhan belum menghendaki maka Anda tidak bisa hamil atau punya anak.

Selain bersabar dan bertawakkal kepada Allah, upaya yang bisa Anda lakukan ialah menerapkan sejumlah metode cepat hamil yang bisa dipelajari dari buku, internet, maupun dokter seorang mahir kehamilan.

Namun terkadang ada juga beberapa orang yang belum memahami hal tersebut.

Ketika keinginannya untuk punya anak tidak terpenuhi, ia justru menyalahkan pasangannya. Menjadi frustasi, dan akibatnya menjadi tidak bahagia.

10. Adanya Campur Tangan Orang Tua

Setelah menikah pastinya Anda ingin hidup secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri bersama pasangan Anda kan?

Tinggal berdua, berjuang bersama dan menjalani suka dan sedih dalam sebuah hubungan.

Kalau di bayangkan memang planning itu terasa sangat indah. Tetapi kenyataannya banyak orang renta yang masih tidak rela melepas anaknya begitu saja.

Mereka turut ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya. Sehingga justru menciptakan kehidupan rumah tangga sang anak menjadi semakin berantakan.

Ya begitulah faktanya! Adanya campur tangan orang renta memang seringkali menjadi faktor ketidakbahagiaan sesudah menikah.

11. Adanya Pihak Ketiga

Faktor lain yang menimbulkan tidak senang suatu hubungan sesudah menikah ialah munculnya sosok pihak ketiga.

Atau lebih tepatnya terjadi perselingkuhan

Hal ini tentu tak hanya sekadar menghilangkan kebahagiaan. Tetapi juga bisa bikin sakit hati.

Jika ketika ini Anda mengalami permasalahan serupa, maka segeralah selesaikan kasus tersebut.

Lebih baik Anda eksklusif saja menanyakannya kepada pasangan dan segera mencari solusi. Dengan demikian, Anda tidak perlu menangung rasa sakit yang terlalu lama.

Baca Juga : 10 Tips Ampuh Menghilangkan Sakit Hati Karena Diselingkuhi Suami Brengsek

12. Masalah Ekonomi

Percaya atau tidak, di zaman kini faktor ekonomi mengambil peranan penting dalam kebahagiaan hubungan rumah tangga.

Walaupun banyak orang yang bilang kalau senang tidak bisa dinilai dari harta.

Namun nyatanya tak sedikit pasangan suami istri yang bertikai hanya sebab kasus ekonomi.

Bukan hanya itu, faktor ekonomi juga dikabarkan menjadi penyebab secara umum dikuasai terjadinya perceraian di Indonesia.

Biaya sekolah anak tidak terpenuhi, uang belanja kurang, tidak ada uang untuk ke salon, tidak ada uang untuk shopping, dan lain-lain.

Ya, semua itu terkadang menimbulkan stres hingga berujung pada pertengkaran. Itulah beberapa penyebab mengapa sesudah menikah suatu hubungan tidak bahagia.



Berbagai permasalahan di atas memang sesuatu hal yang praktis untuk diatasi. Tetapi bukan berarti mustahil.

Jangan bertindak gegabah dalam mengambil keputusan. Cobalah untuk berpikir jernih. Maka dengan begitu insyaallah Anda akan menemukan solusi yang tepat.