Cara Mengetahui Faktor Perkembangan Dan Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan ialah bertambahnya jumlah dan besar sel secara kuantitatif pada tubuh dan sanggup diukur (Wahalley dan Wonga, 2000). (1)
Pertumbuhan juga sanggup diartikan sebagai proses perubahan yang terjadi pada fisik dengan ditandai bertambahnya ukuran organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh. (2)
Sementara perkembangan, juga mempunyai arti yang beranekaragam, dengan makna yang sama.
Misalnya ialah pengertian perkembangan berdasarkan Sutjiningsih ialah pertumbuhan dan ekspansi secara meningkat dari yang dalam bentuk sederhana ke bentuk yang komplek serta meluasnya kemampuan individu untuk berfungsi lebih baik.
Dalam pengertian lain, yang dikemukakan oleh Wahalley dan Wong, bahwa perkembangan mempunyai arti bertambah sempurnanya pertumbuhan fungsi alat tubuh yang sanggup dicapai melalui proses tumbuh kematangan dan belajar.
Oleh lantaran itu, dengan melihat pengertian dari perkembangan dan pertumbuhan menyerupai telah dijelaskan di atas.
Maka, untuk mengetahui faktor pertumbuhan dan perkembangan anak, maka secara umum sanggup dibagi menjadi dua. (2)
1. Faktor Genetik
Faktor genetic merupakan sebuah faktor yang sangat dasar dalam mencapai hasil final dalam proses tumbuh kembangnya. (4)
Faktor genetic ini sangat dekat hubungannya dengan faktor keturunan yang apat menjadi ciri khas dari seorang anak dan potensinya.
Untuk lebih gampang memahaminya, bahwa faktor genetic juga faktor yang merupakan faktor bawaan yang normal dana patagonik.
Faktor genetic ini juga sanggup disebut dengan istilah yang berbeda, yakni faktor herediter, dengan maksud yang sama pula, yakni faktor yang sanggup diturunkan, yaitu ras, dan jenis kelamin (Marlow, 1998). (5)
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang mendukung akan tercapainya faktor keturunan. Lingkungan yang baik, tentu akan mempercepat proses pencapaian yang baik, begitupula dengan lingkungan yang tidak baik, tentu akan menghambat.
Faktor lingkungan dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya ialah :
a. Gizi pada ibu hamil
Seorang ibu yang mempunyai gizi baik dan jelek sebelum hamil, maka seringkali sanggup menimbulkan terjadinya berat tubuh rendah, atau lahir mati, tetapi sangat jarang sekali menimbulkan kelainan bawaan.
Dapat juga menimbulkan kendala pada pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi yang gres lahir, berat tubuh lahir rendah akan sangat gampang terkena infeksi, abortus, dan penyakit lainnya. Maka, kalau bayi tersebut perempuan, akan menimbulkan perempuan sampaumur yang berat dan tingginya kurang pula. (6)
Terdapat beberapa kebutuhan zat gizi yang sangat diharapkan ialah menyerupai protein, karbohidrat, mineral, lemak, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Asupan yang berlebihan juga akan berdampak buruk.
Yaitu terjadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam sel/jaringan bahkan pembuluh darah. Faktor yang biasanya terjadi status kekurangan gizi pada anak ialah “ asupan nutrisi yang tidak adekuat aik secara kuantitatif maupun kualitatif, hiperaktivitas fisik atau istirahat yang kurang, adanya penyakit yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan nutrisi, stress emosi yang sanggup menurunkan nafsu makan atau pengguguran makanan. (7)
__
1. Dwi Maryanti, dkk. Buku latih Neonatus, bayi dan buta..hal. 56
2. Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan neonatus, bayi dan anak balita. Hal. 107
3. Ngastiyah. Perawatan anak sakit. Hal. 2
4. Ibid
5. Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan neonatus, bayi dan anak balita. Hal. 108
6. Ibid.
7. Ibid
Gambar : Google
Referensi :
Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Penerbit buku kesehatan, Jakarta Timur. 2010
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Penerbit Buku Kesehatan. Jakarta, 2011.
Ngastiyah. Perawatan anak sakit. Penerbit buku kedokteran. Jakarta. 2005.