Cara Mengenali Tanda-Tanda Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan sebuah gangguan saluran pernafasan yang terjadi pada bayi yang gres lahir (neonatus) dan bawah umur yang sanggup mengakibatkan gangguan dari Liquor Cerebre Spinal (LCS) yang bermetamorfosis banyak, hal ini disebabkan obstruksi pedoman LCS, gangguan pengguguran atau produksi LCS yang berlebihan. [1]
LCS biasanya dibentuk di dalam otak dengan maksud sanggup beredar ke seluruh badan penggalan otak, selaput otak serta kanalis spinalis, kemudian di serap ke dalam system peredaran darah. Terjadinya gangguan pada LCS biasanya diakibatkan oleh beberapa hal berikut malformasi vascular, abses, pendarahan, dan keradanagn otak. [2]
Hidrosefalus merupakan kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya Liquor Cerebrospinal, yang terkadang juga disertai adanya penigkatan Tekanan Intra Kranial (TIK). Hidrosefalus juga diakibatkan oleh adanya kelebihan liquor cerebsopinal kira-kira 500-1500 cc. [3]
Jumlah cairan yang normal pada bayi yang gres lahir )neonatus) dan bawah umur biasanya hanya berjumlah 120 mL, dengan tekanan 60-150 mmH20/L.[4]
LCS biasanya dibentuk di dalam otak dengan maksud sanggup beredar ke seluruh badan penggalan otak.
Keadaan hidrosefalus juga menawarkan adanya timbunan likor serebros-penalis yang berlebihan di dalam otak pada ventrikel-ventrikel disertai dengan kenaikan tekanan intra kranial.[5]
Mleihat dari beberapa pengertian Hidrosefalus tersebut, maka pelru diketahui gejala-gejala yang akan ditimbulkan, diantaranya yaitu :
1. Muntah
2. Gangguan kesadaran
3. Adanya penurunan/perubahan pada tanda Vital
4. Lingkaran kepada semain meningkat, ada penggalan yang frontal menonjol.
5. Adanya distensi vena supefisial kepala.
6. Sutura terpisah.
7. Terjadi iritabilitas letargi, aktifitas kejang, sanggup juga menangis dengan nada yang tinggi.
8. Ubun-ubun penggalan depan menonjol dan melebar.
9. Mata turun ke bawah, dan penggalan pergerakan mata tidak teratur.
1. Pada anak besar, biasanya akan ditemukan adanya gejala-gejala peningkatan tekanan intra kranial, sakit kepala pada dahi yang disertai dengan muntah, mual, nafsu makan menurun, kekakuan pada ekstermitas bawah, dan sanggup jadi prestasi di sekolah emnurun. [6]
11. Gangguan perkembangan motoric.
12. Gangguan penglihatan dikarenakan atrofi saraf penglihatan.
13. Kepala akan terlihat semakin besar.
14. Mata selalu mengarah ke bawah.[7]
Penyebab dari gangguan pernafasanini yaitu jika terdapat penyumbatan pedoman CSS pada salah satu kawasan diantara kawasan pembuatan atau pembentukan CSS. AKibat oenyumbatan tersebutterjadi dilatasi ruangan CSS di atasnya. Penyebab penyumbatan pada CSS yang sering kali terjadi diakibatkan lantaran adanya kelainan bawaan pada bayi, infeksi, neoplasma, dan pendarahan.
Biasanya, kawasan yang sering kali terjadi penyumbatan dan terdapat dalam klinik yaitu foramen Monroi, Foramen Luschka, dan Magandie, sisterna magna, dan sisterna basalis. [8]
Maka, untuk mengetasi kelainan pernafasan yang terjadi pada bayi dan bawah umur tersebut perlu dilakukan penatalaksanaan secara medis dan penatalaksaan secara keperawatan. Hal itu akan dibahas sehabis artikel ini.
Referensi :
Ai Yeyeh. Asuhan Neonatus, Dkk. Bayi, dan Balita. Trans Info Media Jakarta
Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran.
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Trans Info Media Jakarta
[1] Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Hal. 147
[2] Ibid. hal. 148
[3] Ai Yeyeh. Asuhan Neonatus, Dkk. Bayi, dan Balita. Hal. 221
[4] Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Hal. 147
[5] Ai Yeyeh. Asuhan Neonatus, Dkk. Bayi, dan Balita. Hal. 221
[6] Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Hal. 148
[7] Ai Yeyeh dkk. Asuhan Neonatus Bayi, dan Balita. Hal. 221