Mengenal Apa Itu Skandivania
Mendengar kata skandivania mungkin terasa gila di pendengaran kita. Yap Skandinavia merupakan wilayah historis dan geografis termasuk tiga kerajaan Denmark, Norwegia, dan Swedia. Ini dicirikan oleh peninggalan budaya suku-etnis dan bahasa Jermanik Utara.
Istilah Skandiva juga telah dipakai untuk merujuk ke Semenanjung Skandinavia atau ke wilayah yang lebih luas lebih tepatnya dikenal sebagai negara-negara Nordik yang mencakup Finlandia, Islandia, dan Kepulauan Faroe.
Sejarah
Catatan paling awal dari kegiatan insan di Skandinavia jarang dan interpretasi catatan dari Zaman Batu Nordik (10.000 SM - 1700 SM) sering bertentangan. Bukti arkeologi tertua tempat tinggal insan di Skandinavia telah ditemukan di tempat Denmark yang kini dan terdiri dari alat watu api dari 9500-9000 B.C.E. Beberapa andal beropini bahwa penduduk perlahan-lahan menyebar menjadi apa yang kini disebut Swedia selama milenium berikutnya. Penemuan arkeologis dari era ini ialah petroglyphs Swedia selatan dan Norwegia, kuburan barang dari beberapa gundukan pemakaman besar, dan memperlihatkan temuan dari apa yang diyakini sebagai situs pengorbanan. Karena susukan yang luas ke air, penduduk awal Swedia tiba dari banyak daerah sekitarnya. Masyarakat di Swedia tetap merupakan suku-suku dan kepala-kepala pemerintahan yang masih linglung hingga munculnya goresan pena wacana watu rune di Zaman Viking.
Pada 4200 SM, pertanian, dan permukiman permanen yang dikembangkan di Skandinavia selatan dan menyebar ke utara. Ratusan makam megalitik bergaya Mediterania berumur 3300-2000 SM telah ditemukan di Denmark dan Swedia selatan. Para pemburu-pengumpul awal dan petani digantikan oleh kelompok etnolinguistik gres antara 2500 dan 2000 B.C.E., yang disebut kapak perahu, kapak perang, atau orang-orang kuburan tunggal, dinamakan dengan senjata watu dan kuburan mereka. Mereka ialah orang-orang nomaden Indo-Eropa dari Urals timur yang tersebar di sebagian besar Eropa utara dan mungkin juga telah tetapkan dominasi budaya atas bangsa-bangsa sebelumnya di Skandinavia selatan dan tengah.
Periode ini diikuti oleh Zaman Perunggu Nordik (1700-500 SMC), salah satu periode terbesar di wilayah Nordik, terutama di Skandinavia selatan. Kondisinya secara geologis dan topografis sangat menyerupai dengan yang ada di lanskap Skandinavia modern, tetapi iklimnya lebih ringan. Seorang elit diyakini telah muncul selama periode ini, kelas pemimpin-pedagang dengan akar yang mungkin dalam struktur sosial orang-orang kapak pertempuran.
Selama tahap awal Zaman Skandinavia Viking, Ystad di Scania dan Paviken di Gotland, di Swedia sekarang, sedang berkembang sentra perdagangan. Viking Norwegia dan Denmark melaksanakan perjalanan ke selatan dan barat; Viking Swedia melaksanakan perjalanan ke timur, pergi ke Finlandia, negara-negara Baltik, dan Rusia, yang namanya mungkin berasal dari nama Slavia untuk Viking ini: Rus. Rute mereka mengikuti sungai Rusia ke selatan ke Konstantinopel, kini Istanbul, Turki.
Sisa dari 600-700 C.E dari apa yang diyakini telah menjadi pasar besar telah ditemukan di Ystad. Di Paviken, sentra perdagangan penting di daerah Baltik selama masa kesembilan dan kesepuluh, tetap telah ditemukan pelabuhan Viking Age yang besar dengan galangan pembuatan kapal dan industri kerajinan. Antara 800 dan 1000, perdagangan membawa banyak perak ke Gotland dan berdasarkan beberapa ahli, orang-orang Gotlander pada zaman ini mempunyai lebih banyak perak daripada anggota Skandinavia lainnya.
Saint Ansgar memperkenalkan agama Katolik sekitar 829, tetapi agama gres itu tidak mulai sepenuhnya menggantikan paganisme hingga masa ke-12. Periode antara 1100 dan 1400 ditandai oleh usaha kekuasaan internal dan persaingan di antara kerajaan-kerajaan Nordik, termasuk usaha untuk wilayah dan kekuasaan.
Selama periode Kristenisasi dan pembentukan negara pada masa ke-10 hingga ke-13, tiga kerajaan yang dikonsolidasi muncul di Skandinavia:
Denmark, yang ditempa dari Lands of Denmark (termasuk Jutland, Zealand dan Scania (Skåneland) di Semenanjung Skandinavia. Pulau Gotland di Swedia modern pada awalnya juga merupakan potongan dari wilayah Denmark.
Swedia, ditempa dari tanah Swedia di Semenanjung Skandinavia (tidak termasuk provinsi Bohuslän, Härjedalen, Jämtland, dan Idre & Särna, Halland, Blekinge dan Scania dari Swedia modern).
Norwegia (termasuk Bohuslän, Härjedalen, Jämtland, dan Idre & Särna di Semenanjung Skandinavia, dan pulau-pulau Islandia, Greenland, Kepulauan Faroe, Shetland, Orkney, Isle of Man, dan Hebrides.)
Daerah geografi
Secara geografis, Semenanjung Skandinavia termasuk apa yang dikala ini ialah daratan Swedia dan daratan Norwegia. Sebagian kecil Finlandia barat maritim terkadang juga dianggap sebagai potongan dari semenanjung. Dalam fisiografi, Denmark dianggap sebagai potongan dari Dataran Eropa Utara, daripada Semenanjung Skandinavia yang secara geologis berbeda, terutama diduduki oleh Norwegia dan Swedia. Namun, Denmark secara historis termasuk wilayah Scania di Semenanjung Skandinavia. Karena alasan budaya dan bahasa, Denmark bersama dengan pulau-pulau lain di kepulauan Denmark biasanya dianggap sebagai potongan dari wilayah Skandinavia.
Negara-negara Nordik vs. SkandinaviaIstilah "Skandinavia" paling sering dipakai negara menyerupai Denmark, Norwegia, dan Swedia; istilah "negara Nordik" dipakai negara menyerupai Norwegia, Swedia, Denmark, Finlandia, dan Islandia, termasuk:
- Kepulauan Faroe (daerah otonom Denmark semenjak 1948)
- Greenland (wilayah Denmark yang bangun sendiri semenjak 1979)
- Åland (provinsi otonom Finlandia semenjak 1920)
- Jan Mayen (badan geografis Norwegia yang terintegrasi)
- Svalbard (di bawah kedaulatan Norwegia semenjak 1920)Estonia telah mengajukan keanggotaan di Dewan Nordik, berdasarkan warisan budaya dan kaitan linguistiknya dengan Finlandia, meskipun Estonia dianggap sebagai salah satu negara Baltik. Semua negara Baltik telah membuatkan tragedi bersejarah dengan negara-negara Nordik, termasuk Skandinavia, selama berabad-abad.Istilah Fennoscandia dan Fenno-Skandinavia dipakai untuk menyertakan Semenanjung Skandinavia, Semenanjung Kola, Karelia, Finlandia, dan kadang kala Denmark di bawah istilah yang sama, mengacu pada Perisai Baltik, meskipun Denmark berada di Dataran Eropa Utara.
GeografiWilayah geografi Skandinavia sangat bervariasi. Wilayah yang paling memukau ialah fjord Norwegia, Pegunungan Skandinavia, dataran rendah di Denmark, dan kepulauan Swedia dan Norwegia. Ketika Finlandia termasuk, morain (sisa zaman es) dan area danau juga terkenal. Semenanjung Skandinavia terukur sekitar 1.245 mil (2.000 kilometer) utara ke selatan.Iklimnya bervariasi dari utara ke selatan dan dari barat ke timur; iklim pantai barat maritim khas Eropa Barat didominasi di Denmark, potongan paling selatan Swedia dan sepanjang pantai barat Norwegia mencapai utara hingga 65 ° Utara, dengan pengangkatan orografis mengatakan lebih dari 78 inci (2.000 milimeter) curah hujan per tahun (maksimum 138 inci atau 3.500 milimeter) di beberapa daerah di Norwegia potongan barat.Bagian tengah - dari Oslo ke Stockholm - mempunyai iklim benua yang lembab, yang secara sedikit demi sedikit memberi jalan bagi iklim subarctik lebih jauh ke utara dan mendinginkan iklim pantai barat maritim di sepanjang pantai barat laut. Daerah kecil di sepanjang pantai utara timur North Cape mempunyai iklim tundra alasannya ialah kurangnya kehangatan isu terkini panas. Pegunungan Skandinavia memblokir udara ringan dan lembab yang berasal dari barat daya, sehingga Swedia utara dan dataran tinggi Finnmarksvidda di Norwegia mendapatkan sedikit presipitasi dan mempunyai isu terkini dingin. Daerah-daerah besar di Pegunungan Skandinavia mempunyai iklim tundra alpine.
Bahasa Skandinaviabahasa standar Skandinavia sering diklasifikasikan sebagai milik salah cabang Skandinavia Timur (Norwegia, Denmark dan Swedia) atau Skandinavia cabang Barat (New Norwegia, Islandia, dan Faroe).Sebagian besar dialek bahasa Denmark, Norwegia, dan Swedia saling dipahami, dan orang-orang Skandinavia sanggup dengan gampang memahami bahasa standar masing-masing ketika mereka muncul di media cetak dan terdengar di radio dan televisi. Alasan mengapa bahasa Denmark, Swedia, dan Norwegia secara tradisional dipandang sebagai bahasa yang berbeda daripada dialek satu bahasa umum ialah bahwa masing-masing bahasa ialah bahasa standar yang baik dipakai di negara mereka masing-masing.Mereka saling terkait, tetapi tidak saling dimengerti, bahasa Jermanik Utara lainnya, Islandia dan Faroe, yang merupakan keturunan dari Norse Barat Lama. Denmark, Swedia, dan Norwegia, semenjak masa pertengahan, telah dipengaruhi oleh banyak sekali tingkatan oleh Jerman dan Jerman Kelas Rendah. Sejumlah besar efek itu ialah produk sampingan dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh Liga Hanseatic.Orang Norwegia terbiasa dengan variasi, dan mungkin menganggap bahasa Denmark dan Swedia hanya sebagai dialek yang sedikit lebih jauh. Ini alasannya ialah mereka mempunyai dua standar tertulis resmi, di samping kebiasaan memegang berpengaruh dialek lokal. Orang-orang Stockholm, Swedia dan Kopenhagen, Denmark, mempunyai kesulitan terbesar dalam memahami bahasa Nordic lainnya. Bagi orang-orang yang mempelajari bahasa Skandinavia, bahasa Norwegia sering kali menjadi bahasa pertama yang dipelajari. Ini alasannya ialah Norwegia sangat menyerupai dengan yang dituliskan oleh orang Denmark, dan juga sangat menyerupai dengan verbal Swedia. Dengan demikian mereka sanggup dengan gampang memperluas pengetahuan mereka lebih jauh.Bahasa Skandinavia sebagai basic bahasa, sama sekali tidak terkait dengan bahasa Finlandia, Estonia, dan Sami, yang merupakan bahasa Finno-Ugric yang jauh terkait dengan bahasa Hungaria. Karena dekat, bagaimanapun, masih ada banyak tunjangan dari bahasa Swedia dan Norwegia dalam bahasa Finlandia, Estonia, dan Sami.
Catatan paling awal dari kegiatan insan di Skandinavia jarang dan interpretasi catatan dari Zaman Batu Nordik (10.000 SM - 1700 SM) sering bertentangan. Bukti arkeologi tertua tempat tinggal insan di Skandinavia telah ditemukan di tempat Denmark yang kini dan terdiri dari alat watu api dari 9500-9000 B.C.E. Beberapa andal beropini bahwa penduduk perlahan-lahan menyebar menjadi apa yang kini disebut Swedia selama milenium berikutnya. Penemuan arkeologis dari era ini ialah petroglyphs Swedia selatan dan Norwegia, kuburan barang dari beberapa gundukan pemakaman besar, dan memperlihatkan temuan dari apa yang diyakini sebagai situs pengorbanan. Karena susukan yang luas ke air, penduduk awal Swedia tiba dari banyak daerah sekitarnya. Masyarakat di Swedia tetap merupakan suku-suku dan kepala-kepala pemerintahan yang masih linglung hingga munculnya goresan pena wacana watu rune di Zaman Viking.
Pada 4200 SM, pertanian, dan permukiman permanen yang dikembangkan di Skandinavia selatan dan menyebar ke utara. Ratusan makam megalitik bergaya Mediterania berumur 3300-2000 SM telah ditemukan di Denmark dan Swedia selatan. Para pemburu-pengumpul awal dan petani digantikan oleh kelompok etnolinguistik gres antara 2500 dan 2000 B.C.E., yang disebut kapak perahu, kapak perang, atau orang-orang kuburan tunggal, dinamakan dengan senjata watu dan kuburan mereka. Mereka ialah orang-orang nomaden Indo-Eropa dari Urals timur yang tersebar di sebagian besar Eropa utara dan mungkin juga telah tetapkan dominasi budaya atas bangsa-bangsa sebelumnya di Skandinavia selatan dan tengah.
Periode ini diikuti oleh Zaman Perunggu Nordik (1700-500 SMC), salah satu periode terbesar di wilayah Nordik, terutama di Skandinavia selatan. Kondisinya secara geologis dan topografis sangat menyerupai dengan yang ada di lanskap Skandinavia modern, tetapi iklimnya lebih ringan. Seorang elit diyakini telah muncul selama periode ini, kelas pemimpin-pedagang dengan akar yang mungkin dalam struktur sosial orang-orang kapak pertempuran.
Selama tahap awal Zaman Skandinavia Viking, Ystad di Scania dan Paviken di Gotland, di Swedia sekarang, sedang berkembang sentra perdagangan. Viking Norwegia dan Denmark melaksanakan perjalanan ke selatan dan barat; Viking Swedia melaksanakan perjalanan ke timur, pergi ke Finlandia, negara-negara Baltik, dan Rusia, yang namanya mungkin berasal dari nama Slavia untuk Viking ini: Rus. Rute mereka mengikuti sungai Rusia ke selatan ke Konstantinopel, kini Istanbul, Turki.
Sisa dari 600-700 C.E dari apa yang diyakini telah menjadi pasar besar telah ditemukan di Ystad. Di Paviken, sentra perdagangan penting di daerah Baltik selama masa kesembilan dan kesepuluh, tetap telah ditemukan pelabuhan Viking Age yang besar dengan galangan pembuatan kapal dan industri kerajinan. Antara 800 dan 1000, perdagangan membawa banyak perak ke Gotland dan berdasarkan beberapa ahli, orang-orang Gotlander pada zaman ini mempunyai lebih banyak perak daripada anggota Skandinavia lainnya.
Saint Ansgar memperkenalkan agama Katolik sekitar 829, tetapi agama gres itu tidak mulai sepenuhnya menggantikan paganisme hingga masa ke-12. Periode antara 1100 dan 1400 ditandai oleh usaha kekuasaan internal dan persaingan di antara kerajaan-kerajaan Nordik, termasuk usaha untuk wilayah dan kekuasaan.
Selama periode Kristenisasi dan pembentukan negara pada masa ke-10 hingga ke-13, tiga kerajaan yang dikonsolidasi muncul di Skandinavia:
Denmark, yang ditempa dari Lands of Denmark (termasuk Jutland, Zealand dan Scania (Skåneland) di Semenanjung Skandinavia. Pulau Gotland di Swedia modern pada awalnya juga merupakan potongan dari wilayah Denmark.
Swedia, ditempa dari tanah Swedia di Semenanjung Skandinavia (tidak termasuk provinsi Bohuslän, Härjedalen, Jämtland, dan Idre & Särna, Halland, Blekinge dan Scania dari Swedia modern).
Norwegia (termasuk Bohuslän, Härjedalen, Jämtland, dan Idre & Särna di Semenanjung Skandinavia, dan pulau-pulau Islandia, Greenland, Kepulauan Faroe, Shetland, Orkney, Isle of Man, dan Hebrides.)
Daerah geografi
Secara geografis, Semenanjung Skandinavia termasuk apa yang dikala ini ialah daratan Swedia dan daratan Norwegia. Sebagian kecil Finlandia barat maritim terkadang juga dianggap sebagai potongan dari semenanjung. Dalam fisiografi, Denmark dianggap sebagai potongan dari Dataran Eropa Utara, daripada Semenanjung Skandinavia yang secara geologis berbeda, terutama diduduki oleh Norwegia dan Swedia. Namun, Denmark secara historis termasuk wilayah Scania di Semenanjung Skandinavia. Karena alasan budaya dan bahasa, Denmark bersama dengan pulau-pulau lain di kepulauan Denmark biasanya dianggap sebagai potongan dari wilayah Skandinavia.
Negara-negara Nordik vs. SkandinaviaIstilah "Skandinavia" paling sering dipakai negara menyerupai Denmark, Norwegia, dan Swedia; istilah "negara Nordik" dipakai negara menyerupai Norwegia, Swedia, Denmark, Finlandia, dan Islandia, termasuk:
- Kepulauan Faroe (daerah otonom Denmark semenjak 1948)
- Greenland (wilayah Denmark yang bangun sendiri semenjak 1979)
- Åland (provinsi otonom Finlandia semenjak 1920)
- Jan Mayen (badan geografis Norwegia yang terintegrasi)
- Svalbard (di bawah kedaulatan Norwegia semenjak 1920)Estonia telah mengajukan keanggotaan di Dewan Nordik, berdasarkan warisan budaya dan kaitan linguistiknya dengan Finlandia, meskipun Estonia dianggap sebagai salah satu negara Baltik. Semua negara Baltik telah membuatkan tragedi bersejarah dengan negara-negara Nordik, termasuk Skandinavia, selama berabad-abad.Istilah Fennoscandia dan Fenno-Skandinavia dipakai untuk menyertakan Semenanjung Skandinavia, Semenanjung Kola, Karelia, Finlandia, dan kadang kala Denmark di bawah istilah yang sama, mengacu pada Perisai Baltik, meskipun Denmark berada di Dataran Eropa Utara.
GeografiWilayah geografi Skandinavia sangat bervariasi. Wilayah yang paling memukau ialah fjord Norwegia, Pegunungan Skandinavia, dataran rendah di Denmark, dan kepulauan Swedia dan Norwegia. Ketika Finlandia termasuk, morain (sisa zaman es) dan area danau juga terkenal. Semenanjung Skandinavia terukur sekitar 1.245 mil (2.000 kilometer) utara ke selatan.Iklimnya bervariasi dari utara ke selatan dan dari barat ke timur; iklim pantai barat maritim khas Eropa Barat didominasi di Denmark, potongan paling selatan Swedia dan sepanjang pantai barat Norwegia mencapai utara hingga 65 ° Utara, dengan pengangkatan orografis mengatakan lebih dari 78 inci (2.000 milimeter) curah hujan per tahun (maksimum 138 inci atau 3.500 milimeter) di beberapa daerah di Norwegia potongan barat.Bagian tengah - dari Oslo ke Stockholm - mempunyai iklim benua yang lembab, yang secara sedikit demi sedikit memberi jalan bagi iklim subarctik lebih jauh ke utara dan mendinginkan iklim pantai barat maritim di sepanjang pantai barat laut. Daerah kecil di sepanjang pantai utara timur North Cape mempunyai iklim tundra alasannya ialah kurangnya kehangatan isu terkini panas. Pegunungan Skandinavia memblokir udara ringan dan lembab yang berasal dari barat daya, sehingga Swedia utara dan dataran tinggi Finnmarksvidda di Norwegia mendapatkan sedikit presipitasi dan mempunyai isu terkini dingin. Daerah-daerah besar di Pegunungan Skandinavia mempunyai iklim tundra alpine.
Bahasa Skandinaviabahasa standar Skandinavia sering diklasifikasikan sebagai milik salah cabang Skandinavia Timur (Norwegia, Denmark dan Swedia) atau Skandinavia cabang Barat (New Norwegia, Islandia, dan Faroe).Sebagian besar dialek bahasa Denmark, Norwegia, dan Swedia saling dipahami, dan orang-orang Skandinavia sanggup dengan gampang memahami bahasa standar masing-masing ketika mereka muncul di media cetak dan terdengar di radio dan televisi. Alasan mengapa bahasa Denmark, Swedia, dan Norwegia secara tradisional dipandang sebagai bahasa yang berbeda daripada dialek satu bahasa umum ialah bahwa masing-masing bahasa ialah bahasa standar yang baik dipakai di negara mereka masing-masing.Mereka saling terkait, tetapi tidak saling dimengerti, bahasa Jermanik Utara lainnya, Islandia dan Faroe, yang merupakan keturunan dari Norse Barat Lama. Denmark, Swedia, dan Norwegia, semenjak masa pertengahan, telah dipengaruhi oleh banyak sekali tingkatan oleh Jerman dan Jerman Kelas Rendah. Sejumlah besar efek itu ialah produk sampingan dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh Liga Hanseatic.Orang Norwegia terbiasa dengan variasi, dan mungkin menganggap bahasa Denmark dan Swedia hanya sebagai dialek yang sedikit lebih jauh. Ini alasannya ialah mereka mempunyai dua standar tertulis resmi, di samping kebiasaan memegang berpengaruh dialek lokal. Orang-orang Stockholm, Swedia dan Kopenhagen, Denmark, mempunyai kesulitan terbesar dalam memahami bahasa Nordic lainnya. Bagi orang-orang yang mempelajari bahasa Skandinavia, bahasa Norwegia sering kali menjadi bahasa pertama yang dipelajari. Ini alasannya ialah Norwegia sangat menyerupai dengan yang dituliskan oleh orang Denmark, dan juga sangat menyerupai dengan verbal Swedia. Dengan demikian mereka sanggup dengan gampang memperluas pengetahuan mereka lebih jauh.Bahasa Skandinavia sebagai basic bahasa, sama sekali tidak terkait dengan bahasa Finlandia, Estonia, dan Sami, yang merupakan bahasa Finno-Ugric yang jauh terkait dengan bahasa Hungaria. Karena dekat, bagaimanapun, masih ada banyak tunjangan dari bahasa Swedia dan Norwegia dalam bahasa Finlandia, Estonia, dan Sami.
Sumber https://idahdeen.blogspot.com/