Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengajar Anak Sd Kelas 1 Yang Efektif Dan Menyenangkan

 Menjadi seorang guru SD merupakan suatu profesi yang sangat menantang alasannya kita harus b Cara Mengajar Anak SD Kelas 1 Yang Efektif dan Menyenangkan

- Menjadi seorang guru SD merupakan suatu profesi yang sangat menantang alasannya kita harus bisa menerapkan cara mengajar anak SD yang efektif. Terlebih lagi bila Anda termasuk guru gres yang sama sekali belum mempunyai pengalaman dalam mengajar. Pastinya Anda butuh waktu dan tenaga untuk menyesuaikan diri dalam menerapkan cara mengajar anak SD yang baik.

Seperti yang kita tahu bahwa siswa SD ialah mereka yang berusia 6 hingga 11 tahun, yaitu usia dimana anak sedang senang-senangnya bermain, sehingga menciptakan kita kesulitan dalam menerapkan cara mengajar anak SD yang optimal.

Inilah alasan mengapa guru SD khususnya guru SD kelas 1 harus bekerja lebih ekstra dan menerapkan banyak sekali taktik terbaik dalam mengajar.

Kewajiban utama seorang guru ialah mentransfer ilmu yang dimiliki kepada siswanya. Untuk itu para pendidik harus paham betul dengan bahan yang akan diajarkan.

Selain pemahaman materi, guru juga harus paham bagaimana metode-metode yang efektif dalam proses berguru mengajar.

Metode yang baik akan menciptakan para siswa lebih gampang dalam menangkap ilmu yang diberikan, dan begitu pun sebaliknya.

Nah, untuk Anda yang berprofesi sebagai guru SD dan ingin tahu bagaimana cara mengajar anak SD kelas 1 yang efektif, silahkan disimak tipsnya berikut ini.


1. Menggunakan Metode Chunking


Chunking atau mengelompokkan ialah metode berguru dengan mengelompokkan beberapa informasi menjadi satu berdasarkan kategori tertentu. Metode ini sangat bermanfaat untuk memudahkan para siswa untuk menghafal.

Contohnya penerapan metode ini ialah dikala para siswa disuruh untuk menghafal deretan angka : 17081231945.

Apabila siswa disuruh menghafal secara manual tentu akan menciptakan mereka pusing dan kalaupun bisa niscaya membutuhkan waktu yang lama. Nah, maka dari itu metode chunking bisa jadi solusi terbaik untuk mengatasi problem ini.

Solusinya ialah mengelopokkan angka-angka tersebut ke dalam pola tertentu.

Angka 1708 = tanggal dan bulan kemerdekaan Republik Indonesia.

Angka 123 = urutan angka dari yang paling kecil (1) hingga (3).

Angka 1945 = tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Contoh lainnya ialah dikala siswa disuruh menghafal deretan kata menyerupai sapi, rumput, lapangan, tennis, air, anjing, dan danau.

Hampir sama dengan rujukan berikutnya, tetapi dalam hal ini kita menciptakan kata itu menjadi suatu cerita. Atau dengan kata lain kita menciptakan suatu dongeng pendek dan unik yang didalamnya terdapat kata-kata tersebut. Misalnya menyerupai :

Sapi makan rumput di lapangan daerah orang bermain tennis. Orang itu minum air di samping anjing sambil memandang ke danau.

Metode ini tidak hanya diterapkan di sekolah tetapi bisa juga dijadikan solusi sebagai cara mengajar anak SD di rumah.


2. Banyak Bertanya


Hal yang tak kalah pentingnya dalam mengajar anak SD ialah membiasakan untuk banyak bertanya.

Apabila Anda sudah menginstruksikan kepada para siswa untuk mengerjakan sesuatu maka berilah banyak pertanyaan kepada mereka terkait bahan yang bersangkutan.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan yang mereka alami dalam melaksanakan apa yang Anda instruksikan sehingga Anda bisa pribadi membantu permasalahan tersebut.

Baca Juga : Pikiran Mumet Karena Pekerjaan Menumpuk, Solusinya Gampang Kok


3. Hindari Penggunaan Bahasa yang Negatif


Tidak sanggup dipungkiri bahwa setiap Anda melarang orang untuk melaksanakan sesuatu maka hal utama yang muncul dibenaknya ialah membayangkan melaksanakan sesuatu yang dilarang.

Misalnya dikala Anda menyampaikan “Jangan mencoret-coret dinding” kepada seorang siswa. Tanpa Anda sadari bahwasanya Anda telah menciptakan siswa tersebut membayangkan dirinya sedang mencoret-coret tembok.

Maka dari itu hidarilah kata-kata negatif menyerupai “Jangan” dan lain-lain. Biasakan diri Anda untuk memakai kata atau bahasa yang positif.

Misalnya menyerupai :

“Kemaslah alat tulis kalian.” Hindari penggunaan kalimat “Jangan hingga alat tulis kalian ketinggalan.”

“Tutup pintunya dengan pelan.” Hindari menyampaikan “Jangan tutup pintu dengan keras-keras.”

Hindari menyampaikan “Jangan berisik!” , tetapi berkatalah “Dengarkan gurumu dan perhatikan.”

Jangan memakai kata “Hukuman”, lebih baik memakai “Konsekuensi.”


4. Atur Tempat Duduk Siswa Dengan Tepat.


Hubungan sosial termasuk hal yang penting bagi belum dewasa sekolah dasar. Di usia ini siswa SD tengah berguru bagaimana membangun kekerabatan persahabatan dan berguru bagaimana bekerja secara berkelompok.

Pada umumnya guru hanya mengatur daerah duduk siswa berdasarkan minat dan kemampuan.

Hal ini sangatlah penting untuk para siswa dalam berbagi pemahaman akan diri mereka sendiri sebagai penerima didik sekaligus untuk meningkatkan kesadaran berfikir mereka.

Untuk penempatan posisi duduk para siswa perlu dilakukan perencanaan dengan mempertimbangkan banyak sekali faktor.

Ketika Anda menemukan abjad siswa yang mempunyai permasalahan dalam perilaku, maka Anda harus mencarikan tetangga yang bisa jadi panutan aktual bagi siswa tersebut.

Umumnya belum dewasa selalu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tetapi terkadang mereka juga galau bagaimana cara mewujudkannya. Disinilah tugas guru sangat dibutuhkan.

Anda sebagai guru bisa saja mengubah pola daerah duduk mereka. Jika siswa ditempatkan dengan partner yang tepat, maka tentu hal tersebut bisa menunjang mereka dalam proses pembelajaran.

Maka dari itu guru harus sesering mungkin mengubah posisi duduk siswanya supaya bisa ditentukan mana partner yang sempurna bagi siswa.


5. Gunakan Sistem Bintang atau Medali


Tak bisa dipungkiri bahwa setiap kelas niscaya ada saja anak yang menciptakan guru merasa tertantang. Maksud tertantang disini bisa alasannya murid tersebut berprestasi atau mungkin alasannya nakalnya bukan main.

Nah, untuk mengatasi permasalahan ini bisa dengan memakai sistem bintang atau medali. Bintang disini dianggap sebagai medali dikala siswa menciptakan pencapaian tertentu.

Buatlah bintang dari kertas tebal berwarna kuning yang nantinya akan diletakkan di meja siswa setiap kali mereka bekerja secara produktif. Apabila jumlah bintang sudah mencapai jumlah tertentu maka bisa ditukar dengan hadiah menarik dilain waktu.

Siapkan juga bintang dengan warna berbeda untuk ditempatkan di meja siswa apabila mereka tidak bekerja secara produktif. Hal ini berfungsi sebagai peringatan halus.

Buat juga bintang dengan warna merah sebagai teguran dikala siswa melaksanakan pelanggaran. Untuk lebih real-nya mungkin Anda bisa mencari video cara mengajar anak SD di youtube.

Dengan metode menyerupai ini maka guru bisa lebih mengetahui isyarat sikap siswa di awal tahun pembelajaran.

Guru akan lebih gampang mengidentifikasi bagaimana abjad siswa sambil terus menawarkan perhatian serta taktik untuk mempertahankan kontrol dan menampilkan manfaat pendidikan untuk mengarahkan anak ke arah yang lebih positif.

Baca Juga : Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Yang Kacau Agar Tidak Stres


Penutup


Itulah beberapa cara mengajar anak SD kls 1 yang efektif dan menyenangkan. Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi Anda.

Apabila ada yang ingin ditanyakan atau ada pengalaman yang ingin di share bisa dituangkan di kolom komentar.

Salam Hidupcu!