Bagaimana Bertahan Dalam Masa-Masa Sulit Di Tengah Banyaknya Masalah

Dalam setiap lika-liku kehidupan, Ada kalanya kita berada dalam posisi yang sangat sulit. Kondisi yang sangat menyakitkan sampai menciptakan kita merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup.
Untuk orang-orang yang mentalnya berpengaruh mungkin tidak jadi masalah. Namun bagaimana bila mental Anda tidak cukup berpengaruh untuk menghadapinya.
Pasti Anda akan mendapat tekanan batin yang luar biasa dan bahkan akan menghipnotis kejiwaan Anda.
Maka dari itu, dalam postingan ini akan dibahas wacana bagaimana cara kita bertahan dan menghadapi situasi yang dipenuhi dengan kesulitan.
Hidup dalam situasi yang sulit bukanlah sesuatu yang asing bagi seorang manusia. Karena dalam hidup ini kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah.
Mau itu duduk masalah besar atau pun duduk masalah kecil, semuanya niscaya akan tiba menemui kita.
Masalah yang tiba sudah selayaknya untuk kita hadapi. Karena hal itu termasuk ujian dari yang maha kuasa. Apakah kita termasuk orang yang bisa menuntaskan duduk masalah atau tidak.
Tetapi ada juga orang yang justru malah menghindarinya. Pasrah dengan nasib yang dimiliki tanpa adanya impian untuk merubah nasibnya itu.
Ia justru membiarkan dirinya terpuruk dalam masalah. Dan lama-kelamaan hal itu justru akan membebani pikirannya dan kesudahannya menjadi stres.
Baca Juga : 7 Cara Praktis Membantumu Mengendalikan Emosi
Dalam menghadapi kesulitan, mengapa ada yang bisa dan ada juga yang tidak bisa menghadapainya?
Jawabannya ialah alasannya ialah duduk masalah persepsi. Mereka yang bisa menghadapi kesulitan ialah mereka yang bisa menata ulang otak mereka dan memilah-milah antara yang baik dan buruk. Lalu kemudian mereka fokus pada tujuan apa yang ingin dicapai.
Intinya mereka memanipulasi atau menyusun ulang masa-masa sulit itu semoga bisa dipakai untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat. Hal ini juga dipengaruhi oleh ketangguhan mental Anda dan tetap optimis.
Pernah tidak Anda mendengar istilah Esensialisme dan Eksistensialisme?
Jangan khawatir, ini bukanlah artikel flosofis yang akan memusingkan kepala. Tetapi di sini kita harus memahaminya semoga bisa lebih mengetahui wacana suatu pandangan dan makna bagaimana kita di dunia ini.
Menurut prinsip Esensialisme, bahwa setiap insan dilahirkan dengan esensi. Esensialisme dianggap sebagai keyakinan standar sebelum masa ke-20.
Dalam hal ini, esensi insan dilahirkan ialah dengan tujuan. Makara setiap insan yang dilahirkan mempunyai tujuan.
Jika terjadi sesuatu hal jelek yang menciptakan Anda menyimpang ke arah lain yang berbeda dari esensi Anda. Maka pada ketika itu Anda akan dilanda rasa kecemasan.
Dan ketika Anda merasa tidak bisa melaksanakan apa-apa, Anda akan merasa hancur, dan Anda mungkin akan menyiksa diri Anda seharian.
Hal menyerupai itulah yang akan membawa hidup Anda penuh akan kecemasan dan masa-masa sulit.
Kemudian prinsip eksistensi lahir sesudah masa ke-20. Menurut prinsip ini bahwa kita dilahirkan tanpa mempunyai tujuan, dan tujuan kita bahwasanya ialah dengan menemukannya sendiri melalui persepsi kita menurut apa yang terjadi dalam hidup kita.
Banyak pro dan kontra mengenai kedua prinsip flosofis ini. Ada yang menganggap prinsip ini terlalu menekan dan ada pula yang menganggap jikalau prinsip ini terlalu membebaskan alasannya ialah makna yang kita peroleh nantinya akan tidak terbatas menurut peristiwa-peristiwa yang telah dialami dan menjadi suatu alasan untuk kita semoga tetap hidup.
Persepsi apapun yang Anda berikan pada suatu insiden akan sangat berperan penting dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Kita harus meyakini bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ialah netral. Tidak benar ataupun salah. Semuanya tergantung bagaimana sudut pandang Anda dalam menilai situasi.
Hal absurd yang dilakukan oleh sebagian orang semoga kehidupannya menjadi luar biasa ialah alasannya ialah mereka sangat mengetahui bagaimana mengubah momen yang sulit menjadi menguntungkan, dan mengubahnya menjadi pembelajaran untuk kehidupan yang akan datang.
Misalkan Anda ialah seseorang yang jarang bergaul dengan tetangga Anda. Dan suatu ketika Anda kehilangan motor yang harganya cukup mahal.
Anda mungkin akan mulai meragukan para tetangga. Karena rasa curiga itu Anda mendatangi tetangga Anda satu-satu untuk mengorek info pelakunya.
Semua rumah tetangga telah Anda datangi tetapi tidak juga membawa hasil yang diinginkan. Karena tidak ikhlasnya Anda kehilangan motor maka Anda mulai berpikiran negatif, dalam hati Anda berkata “Mungkin mereka semua kolaborasi untuk mengelabui saya, siapa coba yang tidak mau motor mahal begitu”.
Mungkin Anda bisa memahami makan dari dongeng tersebut?
Apabila aksara Anda menyerupai yang ada pada dongeng itu maka sanggup dipastikan jikalau hidup Anda tidak akan bahagia.
Kalau kita memaknai suatu duduk masalah dengan pikiran negatif sama saja Anda menyengsarakan hidup Anda.
Lain halnya bila Anda menyikapi hal itu dengan pikiran positif. Anda mungkin akan introspeksi diri terlebih dahulu. kenapa yah duduk masalah ini bisa terjadi? Kok bisa sih?
“Wah mungkin alasannya ialah saya menyimpan motor sembarangan dan tidak memerhatikan keamanannya. Atau mungkin ini cara yang kuasa menegur saya alasannya ialah memutus silaturahmi dengan tetangga. Kalau begitu untuk kedepannya saya akan lebih memperbaiki diri saya”.
Intinya, Anda harus bakir dalam memaknai sesuatu dengan berguru mengolah teladan pikir Anda. Cara ini sangat efektif untuk menciptakan kita tetap damai walaupun berada dalam masa-masa sulit.
Persepsi yang Anda berikan pada dunia dipengaruhi oleh tingkat kesadaran Anda.
Semakin tingggi tingkat kesadaran Anda maka akan semakin besar pula kekuatan Anda untuk mengalihkan fokus pada tujuan yang ingin Anda capai.
Masalah terbesar yang mengganggu fokus Anda untuk tetap damai dalam menghadapi duduk masalah ialah alasannya ialah banyaknya pikiran-pikiran negatif yang terus menghantui Anda.
Maka dari itu, sangat disarankan untuk memaksimalkan tingkat kesadaran Anda.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesadaran. Bagi umat islam bisa dengan cara melaksanakan sholat dan berdzikir.
Namun bagi yang non-muslim tergantung bagaimana fatwa agama Anda masing-masing. Dan bisa juga dengan melaksanakan meditasi.
Baca Juga : 17 Cara Menciptakan Kebahagiaan Kecil Di Tengah Kesusahan
Meditasi akan membantu Anda membebaskan diri dari banyak pikiran negatif. Selain itu, dengan bermeditasi akan membantu mengendalikan reaksi dan cara berpikir Anda terhadap sesuatu, serta akan memperlihatkan makna baru.
Setiap kali ada duduk masalah yang muncul, Anda akan bisa mengendalikan reaksi Anda dan tetap damai dengan memberi persepsi gres terhadapnya.
Hal ini akan sangat menghemat energi dan akan menciptakan Anda hanya terfokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda.
Selain itu, ada juga yang melatih tingkat kesadarannya dengan merenungkan suatu objek.
Mengkin agak terdengar aneh, tetapi metode ini sangat efektif untuk melatih fokus Anda dan akan menciptakan Anda benar-benar sadar terhadap sesuatu yang ada di sekitar Anda.
Ingatlah bahwa “Langit tak selamanya mendung”. Masalah yang Anda hadapi ketika ini tidaklah abadi, niscaya suatu ketika akan berakhir.
Ada peribahasa yang menyatakan “Akan selalu ada pelangi sesudah hujan”. Dibalik masa-masa yang sulit akan tiba masa-masa yang penuh akan kebahagiaan dan terus akan bergantian dalam hidup.