Facebook Hancur Dalam 8 Tahun
Mark Zuckerberg kejatuhan nilai saham Facebook sehabis kekacauan di bursa saham menjadi menunjukan jelek bagi perusahaan jejaring sosial itu. Saham Facebook jatuh sampai 30 persen di bawah US$27. Analis investasi senior memprediksi perusahaan ini akan hancur dalam nilai dan secara virtual akan menghilang dalam delapan tahun.
Analis firma investasi Ironfire Capital, Eric Jackson memprediksi Facebook akan jatuh menyerupai mantan raksasa internet Yahoo. Kini Yahoo berjibaku untuk beradaptasi dengan perusahaan kompetitor yang lebih segar.
Ketika berbicara pada program CNBC, Jackson menyampaikan Facebook akan berupaya keras terlihat "modern" dengan tampilan web untuk mobile. Tapi, pada hasilnya perusahaan ini akan keok dan menghilang.
"Dalam lima sampai delapan tahun mereka akan menghilang dari peredaran menyerupai Yahoo. Memang Yahoo masih menghasilkan uang, untung, dan mempunyai 13.000 karyawan. Tapi, hanya bernilai 10 persen dari puncaknya pada 2000. Untuk semua tujuan dan kegunaannya, ia akan menghilang," urai Jackson menyerupai dilansir dari Daily Mail.
Kunci peristiwa ini diprediksi Jackson sebab Facebook sulit menyesuaikan transisi "generasi" teknologi. Facebook akan kesulitan beralih ke mobile.
Facebook telah secara kasar menargetkan pengguna mobile dengan banyak sekali varian aplikasi. Tapi, jejaring sosial paling terkenal ini kesulitan menciptakan aplikasi yang menguntungkan tanpa derma iklan yang sangat menonjol.
Jackson membagi perusahaan ini dalam tiga generasi. Pertama, portal web menyerupai Yahoo. Kedua, jejaring sosial menyerupai Facebook. Ketiga, perusahaan mobile menyerupai startup aplikasi yang makin naik daun ketika ini.
"Ketika Anda melihat tiga generasi ini, Anda akan kesulitan menerjemahkan kesuksesan pada generasi kedua. Tidak peduli seberapa sukses Anda dalam satu generasi. Tidak peduli uang yang Anda miliki di bank. Tidak peduli seberapa terpelajar Anda dengan gelar doktor," urai Jackson.
"Lihat saja Google berupaya keras pindah ke jejaring sosial. Saya rasa Facebook akan mengalami tantangan yang sama ketika berpindah ke mobile," imbuhnya.
Source: Viva News