Cara Mengenal Fiil Amr 3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, kita bertemu kembali dalam keadaan sehat walafiat sahabat, tanpa ada kekurangan apapun. Segala puji banyak milik Allah, shalawat dan salah kepada baginda Rasulullah Muhammad, sang Siti tauldan ummat, pembawa kebenaran.
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini, kita hendak membahas perihal Fi'il amar ya sahabat, melanjutkan pembahasan yang terpotong.
Mengenai teori bagaimana Fi'il Amar itu, apa Fi'il Amar, dhamir apa saja yang sanggup dipakai ketika memakai Fi'il Amar, dan lain sebagainya, sudah kita bahas sahabat, yang akan kita bahas di sini ialah mengenai Contoh nya, yang insyaAllah dengan referensi tersebut, sahabat akan gampang memahaminya dan gampang membuatnya. insyaAllah. Semoga saja ya sahabat.
Misalnya, ketika sahabat duduk, tekan sahabat datang, kemudian sahabat hendak memintanya duduk bersama sahabat, tentu saja sahabat harus menyampaikan " Duduklah ". Bukankah begitu? Atau sanggup juga kata kerja lain, misalnya, Makanlah!, Jalankan ! Tidurlah! Minumlah! Dan lain sebagainya sahabat. Okeh, eksklusif saja ya.
Langkah awalnya, Sababat Cari Bahasa Arabnya Duduk dulu. Bahasa Arab duduk ialah جلس- يجلس Jalasa - Yajlisu, itu gres bahasa Arabnya duduk saja sahabat, Sementara bahasa arabnya duduklah? Apa hayo? Sudah mulai sanggup menebak? Sudah mulai berpikir? Ayo kita kupas.
Baiklah, sahabat perhatikan posisi 'ain pada Jalasa ya, posisi 'ain ada pada posisi ke dua atau aksara ke dua (Fi'il Madhi) dan posisi ke tiga (Fi'il Mudhari'). Jadi, sanggup disimpulkan bahwa sahabat hanya perlu fokus pada aksara 'ainnya ya. Jangan lupa. Setelah sahabat sudah menemukan Harakat nya, kemudian tentukan wazannya sahabat, apakah memakai Wazan yang pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima atau bahkan Wazan yang ke enam.
Cukup perhatikan posisi'ain nya. Jika sahabat sudah memperhatikan dengan baik, maka sahabat akan sanggup menyimpulkan, bahwa kata Jalasa Yajlisu, berada pada Posisi Wazan yang ke dua kan? Ayo coba dicek kembali sahabat, Wazan pada artikel sebelumnya. Sahabat sanggup lihat, bahwa posisi 'ain antara yang Fi'il madhinya dengan Mudhari'nya sama dengan Jalasa Yajlisu ini.
Berarti, Fi'il Amr nya ialah "Ijlis".
Misalnya Juga " Bacalah ! " Tentu kata ini tidak abnormal bagi sahabat kan? Yah, Allah memerintahkan hamba Nya untuk membaca, yang terdapat dalam Qur'an Surat Al Alaq sahabat ayat satu. Iqra', mengapa Iqra', bukan Iqri' atau uqru' ? Tentu kini sahabat sanggup menjawabnya, dengan memakai metode Wazan yang sudah kita bahas ya, meski awalnya tidak tahu, setidaknya kini sahabat sudah tau dan pajak, mengapa dibaca Iqra'.
Pahamkan sahabat maksud saya? Ya tentu saja Paham.
Begitu seterusnya sahabat. Sahabat tinggal mencari kata kerjanya, kemudian cocokkan dengan Wazan mana kata kerja tersebut, kemudian masukkan Fi'il Amr nya.
Oh iya, jangan lupa sesuai kan Dhamirnya ya sahabat. Sesuaikan dengan Dhamir yang enam tadi, jangan hingga lupa dan jangan hingga salah, perhatikan juga kata tunjuk pada kalimat tersebut. Misalnya
" Ahmad, Keluarlah dari kelas ini "
Bahasa Arabnya Keluar yakni Kharaja - Yakhraju, maka dengan melihat Wazannya, sanggup diketahui bahwa Fi'il Amr nya ialah Ukhruj. Praktis kan sahabat.
Jadi, kalimatnya akan menjadi ibarat ini :
يا احمد اخرج من هذا الفصل
Atau sahabat sanggup balikkan, boleh Kata kerja Atau Fi'il Amar nya terlebih dahulu, atau Fa'ilnya atau pelaku.
Demikian sahabat. Semoga Berman, supaya sanggup dipahami, dan sahabat sanggup mendeteksi sebuah kalimat memakai Wazan yang mana, dan bagaimana Wazan tersebut kalau diubah menjadi Fi'il Amr atau kata perintah.
Semoga Allah berikan akomodasi dan kelancaran bagi kita yang sedang mencoba untuk menelaah keagungan Nya melalui Kalam Kalam Nya yang luar biasa sangat indahnya.
Sekali lagi, kuasai Wazan ya sahabat, insyaAllah akan sangat bermanfaat dan mempermudah sahabat ketika menciptakan sebuah kalimat, baik itu Fi'il Madhi, Fi'il Mudhari' maupun Fi'il amarnya sahabat.
Demikian dari saya pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, dengan kondisi cuaca yang tidak mengecewakan extreme, supaya tidak menyurutkan langkah kita untuk terus beribadah kepada Nya.
Salah dan khilaf itu datangnya dari saya dan milik saya, kalau pun ada kebenaran, maka itu semua datangnya dari Allah dan milik Allah.
Semangat sahabat. Semoga Allah berikan akomodasi kepada kita. Semoga Allah pertemuan kita di pembahasan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Sumber http://caramu123.blogspot.com/