Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengenali Faktor Perkembangan Dan Pertumbuhan Bayi (2)

Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan bayi secara umum terbagi emnjadi dua, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Maka, artikel ini merupakan lanjutan dari pembahasan tersebut.


1.       Faktor Genetik

2.       Faktor Lingkungan
a.       Gizi Ibu pada waktu hamil/ Nutrrisi
b.      Mekanis

Trauma dan mempunyai cairan ketuban yang kurang, maka akan sanggup menimbulkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Posisi janin dalam uterusjuga sanggup menimbulkan kelainan bawaan pada bayi. Dapat menimbulkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongential, palsi fasialis atau kranio tabes.[1]


c.       Toksin atau zat kimia
Ada beberapa zat kimia yang sanggup menimbulkan kelainan bawaan pada bayi lahir, diantaranya ialah obat anti kanker, rokok, alkohol, beserta logam berat lainnya. [2]


Toksin atau zat kimia ini identic dengan masa organogenesis. Masa organogenesis mempunyai makna masa yang sangat peka terhadap rangsangan zat-zat teratogen.


Mislanya sanggup dijumpai pada obat-obatan, menyerupai talimod, fentoin, metadion, dan obat-obatan antikanker yang sanggup menimbulkan kelainan bawaan.


Seorang ibu yang mengkonsumsi rokok berat, ataupun pengkonsumsi alkohol, seringkali melahirkan bayi dengan berat tubuh yang rendah, bayi lahir dalam keadaan mati, cacat atau retardasi mental. 

Jika keracunan logam berat, contohnya ialah seorang ibu yang sedang hamil, mengkonsumsi ikan yang ternyata telah tercemar dengan merkuri, maka sanggup menimbulkan mikrosefali dan paralisisserebralis menyerupai yang terjadi di Jepang, yang disebut dengan penyakit Minamata.


d.      Endokrin


Somatrotopin, tiroid, insulin, hormone plasenta, peptide-peptida lainnya dengan acara menyerupai mirip insulin, keluruhan hormone tersebut merupakan jenis hormon-hormon yang kemungkinan sanggup berperan dalam pertumbuhan janin. [3]


e.      Radiasi


Radiasi pada janin yang terjadi sebelum usia janin mencapai umur 18 ahad kehamilan, sanggup menimbulkan kematian pada janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. Jika radiasi terjadi pada laki-laki, maka akan menimbulkan cacat bawaan pada anaknya.


Seperti yang pernah terjadi di Hirosima, Nagasaki, dan Chernobyl.
f.        Infeksi


Infeksi yang sering kali menimbulkan cacat bawaan pada bayi yaitu bisul intrauterin. Infemsi intrauterine ini contohnya ialah tokosplasmosis, rubella, sitomegalovirus, herpes simpleks, atau biasa disingkat dengan TORCH.


Sedangkan bisul lain, yang juga sanggup menimbulkan cacat bawaan pada bayi ialah varisela, coxsackie echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, leptospira, listeriosis, mikoplasma, virus influenza, dan virus hepatitis.


g.       Stress


Seorang ibu yang hamil tidak diperbolehkan mengalami stress, alasannya sanggup memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang sedang dikandungnya akan mengalami cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain sebagainya.


h.      Imunitas


Rhesus atau ABO inkompatibilitas seringkali menimbulkan abortus hidrops fetalis, kernicterus atau lahir mati.


i.         Anoksia embrio


Maksud dari anoksia embrio ini ialah menurunnya oksigen janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, yang menimbulkan BBLR, atau berat bayi lahir rendah. [5]


Ada beberapa faktor lain yang juga kuat terhadap perkembangan dan pertumbuhan bayi, akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.


Oleh alasannya itu, dengan sudah mengetahui sedikit mengenai beberapa hal yang sanggup memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi, sangat dianjurkan kepada ibu-ibu yang tengah emngandung untuk memerhatikan hal-hal yang terdapat di atas, semoga bayi atau janin yang dikandung tidak bermasalah, apalagi hingga cacat bawaan, kelainna bawaan, dan yang lebih parahnya ialah lahir dalam keadaan mati.


Referensi :
Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Penerbit buku kesehatan, Jakarta Timur. 2010
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Penerbit Buku Kesehatan.  Jakarta, 2011.
Ngastiyah. Perawatan anak sakit. Penerbit buku kedokteran. Jakarta. 2005.
gambar :zaifbio.blogspoot.com

[1] Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar neonatus, bayi, dan balita. Hal 58
[2] ibid
[3] ibid
[4] Ngatsiyah. Perawatan anak sakit. Hal 3
[5] ibid

Sumber http://caramu123.blogspot.com/