Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghadapi Sikap Anak


Kekhawatiran dan Perlindungan yang Berlebihan Terhadap Anak

    A.    Kemarahan Anak Terhadap Orangtua
Ketika masih kanak-kanak saya tidak pernah memberitahu ibu bahwa saya sangat mendongkol kepadanya. Sering saya merasa diperlakukan tidak adil, meski melaksanakan pekerjaan rumah tetapi tetap saja dimaharahi setiap hari.

Seorang anak sanggup menyimpan dalam-dalam perasaan tidak senangnya itu. Namun reaksi yang timbul dikemudian hari, sanggup menimbulkan di menderita phobi terhadap hal-hal tertentu atau mengidap psikosomatis, yaitu penyakit yang timbul akhir sebab-sebab kejiwaan.

cara-menghadapi-perilaku-anak-google

Beberapa cara yang sanggup membantu penyembuhan penyakit phobia tau psikosomatis adalah:
  1. Menerangkan bahwa setiap orang niscaya pernah merasa jengkel sekalipun kepada orang yang dicintai. Jika kemarahan itu diperlihatkan ke orang tua, kasih sayang mereka tidak akan berkurang.
  2. Membimbingnya dalam mengakui perasaan itu dengan penuh kesabaran.
  3. Ajak sedikit -demi sedikit mengatasi perasaan marahnya, juga rasa bersalahnya, dengan membicarakannya.
  4. Mengajak berbincang-bincang, dan
  5. Membiarkannya tersalur dalam tindakan.                                                                                    Jika orangtua menyadari, memang merekalah yang bersalah, jangan segan-segan mengakui. Jika anak yang kesal dan mulai mengumpat misalnya,  jelaskanlah bahwa tindakannya itu tidak sopan, namun sekali lagi jangan memakai nada tinggi.


    B.     Anak-Anak Cengeng
Pernahkah anda melihat bawah umur yang sedang bermain bersama tapi kemudian ada satu anak yang selalu diganggu oleh teman-temannya?
Anak yang selalu diganggu mereka yaitu anak yang menimbulkan daya tarik bagi para penggoda maupun anak lain yang biasanya suka damai.

cara-menghadapi-perilaku-anak-google

1.      Anak yang selalu diganggu biasanya anak yang gampang tersinggung.
Misalnya ada anak yang tenang bermain, tetapi begitu ada yang mencoba mengganggu beliau segera berteriak-teriak, mengejar para penggoda yang berkeliling disekitarnya.
2.      Anak yang penakut atau pemalu
Anak-anak ini menghadapi anak lain dengan mulut wajah curiga dan tidak ramah. Mereka ini biasanya tidak eksklusif menyerang, tetapi terlihat khawatir anak lain mnyerangnya.

Ibu yang terlalu khawatir dan terlalu melindungi anaknya, anak itu beranggapan beliau hanya kondusif bersama ibunya. Anak yang ramah dan percaya diri tidak akan sering digoda.

    C.     Luka Dan Gangguan Kesehatan
Perbedan sikap terhadap anak pria dan wanita besar lengan berkuasa dikemudian harinya. Anak pria biasanya tidak diperbolehkan menangis atau melapor kepada ibu jikalau beliau terjatuh. Dia harus mengatasinya sendiri.
Anak-anak wanita diberi lebih banyak kelonggaran dalam menawarkan perasaan, menerima proteksi jikalau situasi memerlukan.

Anak-anak pada usia tiga, empat tahun paling sensitive terhadap sakit, atau luka. Hal itu disebabkan lantaran sebagian mereka memang mempunyai rasa ingin tahu yang besar, perihal alasannya tanda-tanda sesuatu akibat-akibatnya. Anak usia tiga , empat tahun gampang sekali khawatir akan rasa sakit, luka atau darah.

Meskipun orangtua lebih baik tidak terlalu khawatir, mereka juga tidak perlu terlalu keras. Bersikaplah realistis, menjelaskan bahwa luka itu ada majemuk dan juga cara mengobatinya. Jika anak terlalu rewel terhadap lukanya yang tidak berarti, ibu menentramkannya dengan simpati secukupnya, kemudian segera mengalihkan perhatian anak.

Ada ibu yang gampang panik oleh suatu penyakit sanggup terjadi anak-anaknya pun akan bersikap sama. Tetapi tidak baik pula jikalau anak sering mengabaikan penyakitnya sendiri, lantaran beliau pun nanti sanggup mengabaikan penyakit orang lain. Kemudian akan menjadi tidak baik untuk anak itu sendiri lantaran dianggap tidak pernah  mendengar keluhan-keluahan sakit orang lain.



_____________________________________ 
 Sumber:
Norr Maryam. (1991). Orangtua Permasalahan dan Upaya Mengatasinya. Terj. Spock Benyamin. Problems of parents. Semarang: effhar & dahara prize
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Gambar: google



Sumber http://caramu123.blogspot.com/