Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Penatalaksanaan Rawat Gabung Dibeberapa Tempat

Rawat gabung yang dilakukan antara seorang ibu dan anaknya kalau dilihat dari segi psikologi , ialah korelasi atara seorang ibu dana anak yang merupakan rangsangan dini untuk pertumbuhan dan perkembangan, termasuk di dalamnya ialah pertumbuhan mental anak. [1]

Sebagaimana telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa penatalaksanaan rawat gabung sanggup dilakukan di beberapa tempat, dan dengan cara yang berbeda-beda tentunya. 

1.       Di poliklinik kebidanan
a.       Langkah awal ialah, seorang ibu akan diberikan penyuluhan mengenai manfaat Asi dan rawat gabung, yang di dalamnya terdapat perawatan payudara, masakan ibu hamil dan juga perawatan bayi. 

b.      Sebaiknya, bila ruangan yang dipakai sebagai penyuluhan yaitu ruangan yang sanggup dipakai untuk memutar film wacana tata cara merawat payudara, KB, cara memandikan bayi, merawat tali pusar dan lain sebagainya. 

2.       Di kamar bersalin

a.       Bayi yang memenuhi persyaratan rawat gabung, maka akan dilakukan perawatan bayi gres lahir sebagaimana biasanya. Kriteria yang diambil sebagai ukuran seorang bayi sanggup rawat gabung atara ia dan ibunya ialah:

1.       Nilai APGAR lebih dari 7
2.       Berat tubuh lebih dari 2500 gr dan tidak lebih dari 400 gr.
3.       Masa kehamilan seorang ibu lebih dari 36 ahad dan tidak lebih dari 42 minggu.
4.       Lahir spontan
5.       Tidak terdapat bisul pada intra partum
6.       Ibu dalam keadaan sehat
7.       Tidak ada kompilasi antara persalinan
8.       Tidak ada kelainan bawaan yang berat terhadap bayi. 

b.      Setelah setengah jam bayi lahir, maka bayi harus segera disusukan oleh ibunya yang belum mendapat pengeluaran Asi.

c.       Diberikan penyuluhan mengenai Asi dan perawatannya, terutama ialah bagi ibu yang belum pernah mendapat penyuluhan di poliklinik.

d.      Mengisis status secara benar

e.      Persiapan antara ibu dan bayinya, semoga siap-siap ke ruangan yang sudah disediakan

f.        Pemberitahuan petugas mengenai akan ada yang melaksanakan rawat gabungan.

c.       Di ruangan perawatan

1.       Bayi yang gres lahir tadi diletakkan di daerah tidur yang letaknya di samping daerah tidur ibunya.

2.       Petugas harus cermat dalam memperhatikan keadaan umum pada bayi dan mengenali keadaan-keadaan yang tidak normal, serta kemungkinan pula untuk melaporkan kepada dokter. 

3.       Bayi boleh saja menyusu atau sanggup pula ketika sang ibu menginginkan.

4.       Bayi tidak diperbolehkan menyusu lewat botol, kalau dalam keadaan terpaksa, maka sanggup memakai sendok/cabgkir/pipet/sonde lambung.
5.       Ibu harus dibantu untuk menyusui anaknya dengan baik, dan juga perawatan payudara yang baik. 

6.       Keadaan bayi selalu dicatat dalam status

7.       Bila bayi sakit, atau memperlihatkan tanda-tanda perlunya diadakan observasi lebih teliti, maka bayi harus dipindahkan ke ruang perawatan yang khusus untuk bayi gres lahir. 

8.       Jika ibu dan bayi sudah diperkenankan pulang, maka harus diberikan kembali keterangan wacana cara-cara merawat bayi dan memperlihatkan Asi serta perawatan payudara dan masakan ibu menyusui.
Bisa juga diberikan brosur yang berisi wacana tata cara tersebut. 

d.      Di ruangan poliklinik/ruangan rawat jalan
1.       Menimbang berat tubuh bayi.
2.       Memeriksa kondisi payudara ibu
3.       Anamnesis mengenai masakan bayi yang akan diberikan kepada bayi secara keseluruhan.
4.       Mengecek keadaan Asi sang ibu
5.       Memberikan nasehat mengenai masakan bayi, cara menyusui bayi, perawatan payudara, perawatan bayi serta masakan ibu menyusui
6.       Memberikan beberapa peraturan masakan bayi
7.       Pemeriksaan bayi oleh ahlinya
8.       Pemberian sesuai dengan aturan

namun, dalam keadaan tertentu, rawat gabung tidak diharapkan ialah apabila kondisi kardiorespirasi ibu tidak baik, kesadaran belum pulih, adanya penyakit bisul akut, penyakit hepatitis, terdapat indikasi dan pembuktian mengalami penderita karsinoma payudara, psikosis. 

Sementara pada bayi, ialah pada dikala lahir, bayi kejang atau kesehatan menurun, sakit pada jantung dan paru, bayi membutukan perawatan khusus, cacat bawaan.[2]

Maka, dengan memerhatikan hal-hal di atas, rawat gabung sanggup dilakukan dan sanggup pula tidak dilakukan dikarenakana terdapat beberapa hal sebagaimana yang disebutkan di atas.
ferensi :
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media
 Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media
 gambar : Slideshare Google







[1] Ai Yeyeh, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Hal. 47
[2] Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Hal.31

Sumber http://caramu123.blogspot.com/