Cara Mengatasi Fimosis
Fimosis merupakan sebuah penyakit pada neonatus yang sanggup menjadikan seorang neonatus akan kesulitan dan kesakitan ketika buang air kecil. Hal ini diakibatkan oleh preputium yang menempel pada pecahan glans penis dan tidak bisa diretrasi sehingga bisa menjadikan tersmbatnya lubang susukan kencing yang bisa mengakibatkan penyakit fimosis. [1]Fimosis ini merupakan sebuah kelainan pada susukan kemih.
Fimosis sanggup juga diartikan sebagai pengerutan atau penciutan kulit depan penis atau suatu keadaan normal yang sering ditemukan pada bayi gres lahir atau neonatus, atau anak kecil yang biasanya pada masa pubertas akan menghilang dengan sendirinya.
Fimosis ialah penyempitan pada presium. [2]Sementara dalam buku lain dinyatakan bahwa, fimosis merupakan sebuah gangguan yang timbul pada organ kelamin pria. Yang dimaksud dengan fimosis di sini ialah keadaan dimana kulit kepala penis (preputium), menempel pada pecahan kepala (glans). Kondisi ini memicu timbulnya infeksi pada kepala penis. Jika keadaan ini dibiarkan saja, dimana muara susukan kencing di ujung testis tersumbat, maka biasanya dokter akan menyarankan semoga disunat, yakni dengan membuka dan memotong kulit penis semoga ujungnya terbuka. (patagolis, Dr Sutisna Himawan, 1996).[3]
Maka dari itu, melihat dari pengertian fimosis, maka alangkah lebih baik jikalau mengetahui tanda-tanda pada penyakit yang berkaitan dengan kantung kemih seorang anak laki-laki.
Gejala-gejala pada kelainan ini ialah :
1. Kadang-kadang anak bayi begitu sukar sebelum mengeluarkan urie, shingga kulit preputium menggembang menyerupai balon.
2. Bayi atau anak laki-laki akan menangis sebelum mengeluarkan urine.
3. Bayi atau anak sukar berkemih.
4. Kulit penis tidak bisa ditarik kea rah pangkal.
5. Penis mengejang pada ketika buang air kecil.
6. Anak atau bayi sering sekali menangis ketika sebelum urine keluar.
7. Air seni yang keluar pada bayi atau anak tidak encer.
8. Timbul infeksi.
9. Adanya peradangan pada kulit glans penis.
10. Lubang uretra eksterna tertutupi sehingga terlihat mengecil
Setelah memperhatikan gejala-gejala yang menerangkan adanya kelainan pada kantung kemih, maka langkah selanjutnya ialah dengan mencari tahu cara mengatasi kelainan tersebut, semoga tidak semakin menyebar dan berdampak semakin buruk.
Cara mengatasinya ialah dengan :
1. Melebarkan lubang preputium dengan cara mendorong ke belakang kulit preputium dan biasanya akan mengakibatkan luka. Agar tidak infeksi, maka sanggup dioleskan dengan salep antibiotic.
2. Hendaknya preputium didorong ke belakang lalu ujungnya dibersihkan dengan kapas dtt.
3. Sirkumsisi.
4. Untuk mengetahui adanya kelainan susukan kemih pada bayi, maka setiap bayi yang gres lahir tersebut harus diperhatikan apakah bayi tersebut sudah berkemih ataupun belum. Biasanya paling lambat ialah 24 jam sehabis lahir.
Ketika bayi mengalami eksresi, maka bayi akan terlihat sembab wajahnya. Jika terjadi kelainan tersebut terjadi, maka bayi sebaiknya dirujuk, hingga bayi berusia 3 hari pengeluaran urine tidak terpengaruh oleh derma cairan, gres ketika sudah berusia 5 hari akan berpengaruh.
Kondisi tersebut harus segera dikonsultasikan ke dokter, dan dokter akan menilik ujung penis secara teliti dan bila memungkinkan akan berupaya melepas lengketan tersebut dan membersihkannya.
gambar : daunbuah.com
Referensi :
Ai Yeyeh Rukiyah, dkk. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Penerbit buku kesehatan, Jakarta Timur. 2010
Dwi Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Penerbit Buku Kesehatan. Jakarta, 2011.
Ngastiyah. Perawatan anak sakit. Penerbit buku kedokteran. Jakarta. 2005.
[1] Buku didik neonatus, bayi, dan balita. Hal. 151
[2] Perawatan anak sakit. Hal. 287
[3] Asuhan Neonatus, Bayi, dan anak balita. Hal. 230
[4] Ibid.
Sumber http://caramu123.blogspot.com/