Peran Orangtua Terhadap Acara Anak
Melatih Anak Bertatakrama
Mengajarkan kepada anak mengucap salam perkenalan atau ucapan terimakasih yaitu tindakan penting yang paling sederhana. Orang-orang yang meguasai tatakrama selalu lebih berhasil, menerima banyak teman, menerima pekerjaan. Mereka ciptakan hidup ini menyenangkan bagi setiap orang yang berada di sekitarnya.
Ø Bayi umur tiga bulan yaitu makhluk yang paling ramah. Dia tertawa riang menjawab setiap sapaan, entah dari orangtua, muda, tampan, cantik, jelek, kenal maupun tidak dikenal.
Ini menjadi bukti bahwa insan semenjak lahir berbakat mencitai sesamanya, bukan membenci.
Ø Pada usia empat dan lima tahun belum dewasa dari keluarga senang hampir seramah bayi tiga bulan. Pada usia ini, kemampuan menggandakan orang yang disukai sangta kuat.
Kebiasaan orangtua, berbahasa, bargaul satu sama lain, perilaku terhadap orang lain, terhadap anak itu sendiri termasuk di dalamnya. Dengan demikian, tanpa menyadari orangtua sudah mengajarkannya sepanjang hari.
![]() |
peran-orangtua-terhadap-aktivitas-anak-google |
Menyelesaikan Tugas Sehari-Hari
Yang penting bukan jumlah pekerjaan yang diselesaikan tetapi rasa ikut berkewajiban menyelesaikannya. Anak yang diberi kiprah tertentu akan berkembang rasa tanggungjawabnya. Meski beberapa kiprah lain menjadi terbengkalai orangtua tetap memperlihatkan tugas-tugas kepada anak, pembentukan huruf yaitu tujuan utamanya.
Pekerjaan yang harus dikerjakan tiap-tiap anak berbeda ditiap keluarga, dan itu juga diubahsuaikan pula dengan umur mereka, misalnya.
1. Anak tiga tahun sudah bisa dimintai tolong mngambilkan sapu.
2. Kalau final bermain bisa membantu ibu mengemasi mainannya, alasannya ia belum bisa membereskannya sendiri.
3. Anak sepuluh tahun bisa membersihkan halaman, jangan mengharapkan ia ingat terus kewajibannya itu tanpa diingatkan setiap kali.
Kata-kata dan nada bunyi orangtua ketika menyuruh atau mengingatkan besar pengaruhnya. Anak akan rajin membantu bila bantuannya dihargai. Tujuan anak ketika mengerjakan tidak sama dengan tujuan orang dewasa. Mereka hanya ingin melaksanakan yang dialakukan orangtuanya. Kerjasama telah dimiliki dasarnya oleh anak. Orangtua tinggal mengembangkannya dengan sabar.
Permainan Anak-Anak
Yang terbaik yaitu yag bisa dibuatnya sendiri atau bisa dipergunakan untuk keinginannya. Keaktifan belum dewasa dalam bermain atau mengutak-atik mainan bukan hanya menyebarkan ketrampilannya tetapi juga merupakan dasar pengembangan kreatifitas. Seperti permaian boneka pada belum dewasa wanita bisa merangsangnya membuat banyak sekali khayalan ihwal korelasi anak dengan orangtua, sekolah, petualangan serta peristiwa-peristiwa di dalam keluarga.
Para Tetangga Dan Anak-Anak Mereka
Apa yang akan anda lakukan bila ada anak tetangga yang selalu bermain-main dengan alat-alat rumah? Bagaimana dengan belum dewasa yang meninggalkan begitu saja mainan yang gres saja dipinjam dalam keadaan rusak?
Terkadang ada anak yang tidak diperlakukan sepantasnya dirumah mereka sendiri. Sehingga ia mencari sahabat dan tiba kerumah teman-temannya, ketika disana ia merasa nyaman maka ia akan sering datang. Sesungguhnya hal itu menguntungkan dalam mendidik anak, terutama anak tunggal, untuk mengikuti keadaan dengan banyak orang. Selain itu anda bisa mengawasi dengan siapa anak anda bermain dan apa saja yang mereka lakukan.
Oleh alasannya itu anda perlu membuat beberapa peraturan yang mungkin bisa merupakan tindakan preventif. Misalnya membuat ketentuan bahwa belum dewasa gres boleh bermain pada jam 9.00 bila tugas-tugas mereka telah selesai. Tidak di kehendaki ada sahabat tiba sebelum itu. belum dewasa kecil harus pulang pada jam 17.00 dan pada ketika itu semua temannya diharap pulang.
Kadang-kadang ada tetangga yang selalu mengkritik cara anda memperlakukan anak. Diam saja, katakan bahwa anda memahami maksudnya. Buat mereka mengerti bahwa anda punya cara sendiri dan menghargai undangan yang disampaikannya. Setiap orang menghargai kata-kata yang simpatik.
Sumber:
Norr Maryam. (1991). Orangtua Permasalahan dan Upaya Mengatasinya. Terj. Spock Benyamin. Problems of parents. Semarang: effhar & dahara prize
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Gambar: google
Sumber http://caramu123.blogspot.com/